Rabu 15 Jun 2022 00:10 WIB

Begini Cara Peternak Sidoarjo Antisipasi PMK

Peternak di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur berupaya mengantisipasi merebaknya PMK

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penjaka kandang memberikan makan pada sapi saat pemantauan penyakit PMK oleh Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul di Segoroyoso, Bantul, Yogyakarta, Selasa (14/6/2022). Petugas melihat kondisi hewan ternak yang terpapar penyakit PMK di salah satu pedagang besar. Pemilik hewan ternak juga memberikan jamu kunyit dan ramuan tradisional untuk menjaga kondisi sapi yang sudah terpapar.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penjaka kandang memberikan makan pada sapi saat pemantauan penyakit PMK oleh Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul di Segoroyoso, Bantul, Yogyakarta, Selasa (14/6/2022). Petugas melihat kondisi hewan ternak yang terpapar penyakit PMK di salah satu pedagang besar. Pemilik hewan ternak juga memberikan jamu kunyit dan ramuan tradisional untuk menjaga kondisi sapi yang sudah terpapar.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Peternak di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur berupaya mengantisipasi merebaknya penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi akhir-akhir ini. Para peternak sedapat mungkin menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ternak mereka.

Salah satu peternak sapi di wilayah Taman Sidoarjo, Afandi, mengatakan nutrisi yang diberikan kepada sapi ternak di antaranya adalah rumput dan dedak yang terus diberikan kepada ternak. "Untuk nutrisi tersebut jangan sampai membuat sapi-sapi menjadi kelaparan," katanya, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga

Selain memberikan nutrisi, Afandi juga memberikan air minum kepada sapi supaya sapi-sapi tersebut tidak mengalami dehidrasi. "Alhamdulillah sampai dengan saat ini sebanyak 18 ekor sapi kami sehat," jelasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mulai melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak secara nasional dimulai dari Kabupaten Sidoarjo. "Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah perluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.

Vaksinasi massal secara nasional dilakukan di peternakan sapi perah Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari, Taman Sidoarjo. Lokasi kedua dilakukan di Kelompok Ternak Pertapaan Jaya, Dusun Banjar Anyar, Pertapaan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Nasrullah mengatakan tahap pertama pemerintah akan mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis. Pada tanggal 12 Juni 2022 lalu telah tiba sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10 ribu dosis.

Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Vaksin juga disalurkan ke empat Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement