Selasa 14 Jun 2022 22:42 WIB

Masyarakat Diminta Kenali Gejala Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Gejala subvarian BA.4 dan BA.5 lebih ringan dari varian asli.

Red: Nora Azizah
Gejala subvarian BA.4 dan BA.5 lebih ringan dari varian asli.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gejala subvarian BA.4 dan BA.5 lebih ringan dari varian asli.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk mengenali gejala kasus COVID-19 subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5, yang memiliki karakteristik dasar mirip dengan varian Omicron asli. "Gejalanya ringan dari varian lainnya seperti Alpha dan Delta," kata Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati dalam keterangannya di Depok, Selasa (14/6/2022).

Ia mengatakan, subvarian BA.4 dan BA.5 mudah menular dan dapat menginfeksi ulang penyintas COVID-19. Selain itu, gejalanya serupa dengan Omicron dengan masa inkubasi dua hingga tiga hari.

Baca Juga

"Penderita kasus subvarian ini bergejala dan ada yang tidak bergejala. Adapun gejala yang timbul pada subvarian baru BA.4 dan BA.5, seperti pilek, bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan sakit kepala," ucap dia.

Dia mengatakan, vaksin penguat dapat efektif mencegah gejala berat dan kematian pada subvarian ini, kemudian juga dapat responsif terhadap pengobatan yang ada, seperti antivirus dan antibodi monoklonal. "Sebagai pencegahan, segera lengkapi vaksin 'booster' (penguat)," tuturnya.

Mary mengingatkan seluruh masyarakat Depok untuk disiplin 5M plus melakukan 1D sebagai upaya pencegahan. "Untuk mencegah penyebaran COVID-19 subvarian baru tetap jalankan protokol kesehatan dengan 5M+1D," katanya.

Ia menjelaskan, 5M dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta interaksi. Ia mengatakan, untuk 1D dengan divaksin, di mana masyarakat diingatkan untuk melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga penguat.

Ia menambahkan, upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yaitu menghindari ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dan melakukan gaya hidup bersih serta sehat. "Apabila bergejala, segera lakukan tes antigen maupun PCR," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement