REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidensi G20 Indonesia melalui Forum on International Policy Levers for Sustainable Investment menyusun kebijakan pendukung yang dapat mendorong pembiayaan dan investasi berkelanjutan.
Forum yang dilaksanakan secara hybrid di Bali ini dihadiri oleh anggota G20, undangan dan organisasi internasional dengan 64 delegasi yang berpartisipasi secara luring dan 54 delegasi yang berpartisipasi secara virtual.
“Forum ini bertujuan membahas kebijakan pendukung untuk mendorong pembiayaan dan investasi berkelanjutan,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam keterangan resmi, Rabu (15/6/2022).
Menurutnya kebijakan pendukung tersebut akan mendorong investasi berkelanjutan yang mendukung transisi penurunan emisi gas rumah kaca dan ekonomi yang tahan terhadap perubahan iklim.
Diskusi dalam forum ini terdiri dari empat isu yaitu pertimbangan penyusunan mekanisme dan alat penetapan harga emisi efektif yang mendukung transisi ekonomi rendah emisi karbon dengan presentasi dari Kanada, Uni Eropa dan Belanda.
Kemudian, alat non-harga yang mendukung transisi ke iklim rendah karbon dengan presentasi dari Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat dan Korea Selatan. Selanjutnya, kebijakan pembiayaan transisi energi yang berkelanjutan dan untuk menjembatani kesenjangan dalam pembiayaan teknologi transformatif dengan pembicara dari Argentina, Jerman dan Indonesia.
Terakhir, memahami implikasi distributif dari pendukung kebijakan umum yang diarahkan kepada pergerakan pembiayaan transisi dengan presentasi dari Brazil dan Inggris serta pengalaman masing-masing negara.
Bersama dengan dibagikannya pengalaman negara-negara dan praktik terbaik mereka, beberapa organisasi internasional dan knowledge partners turut menyampaikan pemaparan mengenai isu terkait.
Pesan inti dari forum ini dirangkum menjadi sebuah masukan pertemuan 3rd G20 Finance Ministers and Central Bank Governors yang akan diadakan pada Juli di Bali.
Presidensi G20 Indonesia berkomitmen memastikan aksi bersama dan membawakan hasil yang konkrit dalam Sustainable Finance Working Group (SFWG) untuk mencapai Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris.
“Strategi untuk transisi energi menjadi kunci utama dari transformasi ekonomi ke arah pembangunan yang berkelanjutan dan kuat,” ucapnya.