Rabu 15 Jun 2022 09:48 WIB

Tangkapan Satelit Perlihatkan Iran Bersiap Luncurkan Roket

Gambar satelit menunjukkan sebuah roket berada di landasan peluncuran gurun pedesaan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Iran tampaknya bersiap untuk peluncuran pesawat luar angkasa pada Selasa (14/6/2022). Gambar satelit menunjukkan sebuah roket berada di landasan peluncuran gurun pedesaan.
Foto: IRIB (IRAN STATE TV)
Iran tampaknya bersiap untuk peluncuran pesawat luar angkasa pada Selasa (14/6/2022). Gambar satelit menunjukkan sebuah roket berada di landasan peluncuran gurun pedesaan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN --  Iran tampaknya bersiap untuk peluncuran pesawat luar angkasa pada Selasa (14/6/2022). Gambar satelit menunjukkan sebuah roket berada di landasan peluncuran gurun pedesaan.

Gambar-gambar dari Maxar Technologies menunjukkan landasan peluncuran di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan pedesaan Iran. Situs ini sering digunakan untuk peluncuran yang harus mengalami kegagalan misi dalam menempatkan satelit ke orbit.

Satu set gambar menunjukkan sebuah roket di atas pengangkut, bersiap untuk diangkat dan diletakkan di menara peluncuran. Gambar pada Selasa sore menunjukkan roket tampaknya telah di menara.

Iran tidak mengakui peluncuran yang akan datang di pelabuhan antariksa. Namun, kantor berita resmi pemerintah Iran IRNA pada Mei mengatakan, Iran kemungkinan akan memiliki tujuh satelit buatan sendiri yang siap diluncurkan pada akhir tahun kalender Persia pada  Maret 2023.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Iran juga baru-baru ini menyarankan agar negara itu segera dapat menguji satelit barunya dengan roket pembawa satelit berbahan bakar yang disebut Zuljanah. Meski masih tidak jelas kapan peluncuran akan dilakukan, menyiapkan roket biasanya berarti peluncuran sudah dekat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan, AS mendesak Iran untuk meredakan situasi. "Iran secara konsisten memilih untuk meningkatkan ketegangan. Iranlah yang secara konsisten memilih untuk mengambil tindakan provokatif,” katanya.

Juru bicara Pentagon Mayor Angkatan Darat Rob Lodewick mengatakan, militer AS akan terus memantau dengan cermat pengejaran Iran terhadap teknologi peluncuran luar angkasa yang layak. Mereka pun akan melakukan penilaian tentang hubungan tindakan itu terhadap kemajuan dalam program rudal balistiknya secara keseluruhan.

"Agresi Iran, termasuk ancaman yang ditunjukkan oleh berbagai program misilnya, terus menjadi perhatian utama bagi pasukan kami di kawasan itu," kata Lodewick.

Selama dekade terakhir, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada 2013 meluncurkan monyet ke luar angkasa. Program ini telah melihat masalah baru-baru ini. Ada lima peluncuran yang gagal berturut-turut untuk program Simorgh, sejenis roket pembawa satelit. Kebakaran di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini pada Februari 2019 juga menewaskan tiga peneliti.

Landasan peluncuran yang digunakan dalam persiapan terbaru ini pun tetap rusak akibat ledakan pada Agustus 2019 yang menarik perhatian Presiden AS saat itu Donald Trump. Dia kemudian men-tweet gambar pengawasan rahasia dari kegagalan peluncuran. Gambar satelit dari Februari menunjukkan peluncuran Zuljanah yang gagal awal tahun ini, meskipun Iran tidak mengakuinya.

Sementara itu, Pengawal Revolusi paramiliter Iran pada April 2020 mengungkapkan, program luar angkasa rahasianya berhasil meluncurkan satelit ke orbit. Garda Revolusi meluncurkan satelit lain pada Maret tahun ini di situs lain di provinsi Semnan, tepat di sebelah timur ibu kota Iran, Teheran.

AS telah menuduh bahwa peluncuran satelit Iran menentang resolusi Dewan Keamanan PBB. Washington pun telah meminta Teheran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.

Penilaian ancaman komunitas intelijen AS 2022 yang diterbitkan pada Maret mengklaim, kendaraan peluncuran satelit semacam itu memperpendek garis waktu menjadi rudal balistik antarbenua untuk Iran karena menggunakan teknologi serupa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement