REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Dirgantara Indonesia (DI) menyerahkan satu unit pesawat CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft dan dua helikopter antikapal selam (AKS) kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (15/6/2022), di Hanggar Aircraft Services. Tiga pesawat tersebut akan digunakan untuk patroli maritim dan anti kapal selam.
"Hari ini kita menyaksikan penyerahan satu CN 235 khusus untuk patroli maritim dan dua helikopter untuk anti kapal selam. Ini juga prestasi PT DI," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto seusai mengikuti acara seremoni dan meninjau pesawat CN 235 dan helikopter AKS.
Dia berharap PT DI terus memperbaiki kinerja dan meningkatkan efisiensi. Ke depan produksi perusahaan harus meningkat dan bisa memproduksi lebih banyak pesawat CN 235.
"Presiden sudah merestui rencana kita ke depan. Rencana lima tahun ke depan harus produksi minimal 20 CN 235 kemudian (N) 219 juga sudah kita memberi pesanan dari Kementerian Pertahanan, 212 untuk tiga angkatan," katanya.
Prabowo mengatakan, beberapa bulan ke depan pihaknya akan memproduksi prototipe pesawat tempur bersama negara Korea Selatan. Selanjutnya, ditargetkan pada 2023 dapat melakukan penerbangan pertamanya.
"PT DI akan mempunyai kemampuan produksi pesawat tempur. PT DI punya tugas berat dan akan merintis kerja sama dengan berbagai pihak dari beberapa negara lain kita optimis melihat perkembangan PT DI," katanya.
Namun, pihaknya menekankan, kinerja manajemen harus efisien sesuai dengan praktik di dunia. "Saya ucapkan selamat seluruh karyawan PT DI, wajah PT DI sekarang wajah optimistis, cerah dan wajah yang pantas perusahaan untuk teknologi tinggi. Indonesia butuh merebut teknologi tinggi untuk kelangsungan bangsa kita, negara kepulauan tergantung udara dan maritim," katanya.
Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan mengatakan, penyerahan satu unit pesawat CN 235 dan dua unit helikopter anti kapal selam merupakan kontrak jual beli dengan Kementerian Pertahanan. Pesawat CN 235 telah dimodifikasi dan diperbaharui sistem teknologi.
"Pesawat CN 235 merupakan pesawat angkut militer yang didesain untuk menunjang operasi angkatan laut khususnya patroli maritim dengan kemampuan endurance delapan jam," katanya.