Rabu 15 Jun 2022 12:45 WIB

Dikabarkan Jadi Wamen ATR/BPN, Politikus PSI Merapat ke Istana

Raja Juli mengonfirmasi kemarin sore sudah bertemu Presiden Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni diperkirakan akan menduduki jabatan Wamen ATR/BPN.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni diperkirakan akan menduduki jabatan Wamen ATR/BPN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Juli Antoni yang merupakan politisi PSI dan mantan wakil sekretaris tim pemenanganan Jokowi-Ma’ruf tampak tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022) pada pukul 12.18 WIB. Raja Juli disebut-sebut akan menggantikan posisi Surya Tjandra menjadi Wakil Menteri ATR/BPN.

Kepada wartawan, Raja Juli mengaku mendapatkan panggilan mendadak untuk merapat ke Istana pada Selasa (14/6/2022) sore. Namun, ia enggan menyampaikan terkait topik yang dibahas bersama Presiden saat itu.

Baca Juga

"Nantilah ini, setelah di dalam kita akan update lah ya," ujar dia di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Menurutnya, pertemuannya dengan Jokowi kemarin sore pun berlangsung singkat dan padat. Saat ditanya terkait pelantikan menteri dan wamen hari ini, Raja Juli enggan menyampaikan posisi apa yang akan diembannya nanti.

"Etisnya biar pak Presiden saja yang umumkan. Nanti dengar lah Pak Presiden saja," ujarnya.

Selain Raja Juli Antoni, Presiden Jokowi juga dikabarkan akan menunjuk dua nama lainnya untuk mengisi kursi wakil menteri, yakni Wamen PUPR John Wempi Watipo yang akan menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dan Sekjen PBB Afriansyah Noor yang akan menjabat sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja.

Sedangkan dua nama menteri yang kabarnya akan dirombak kali ini yakni Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang akan digantikan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil yang akan digantikan oleh Hadi Tjahjanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement