Rabu 15 Jun 2022 15:16 WIB

Bupati Tangerang: Tak Ada Penanggulangan Khusus Omicron BA.4 dan BA.5

Menurut Bupati Tangerang tak ada penanggulangan khusus hadapi subvarian baru Omicron

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona. Menurut Bupati Tangerang tak ada penanggulangan khusus hadapi subvarian baru Omicron .
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona. Menurut Bupati Tangerang tak ada penanggulangan khusus hadapi subvarian baru Omicron .

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan sejauh ini pihaknya tidak melakukan langkah penanggulangan khusus dalam menghadapi virus Covid-19 subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 setelah terdeteksi masuk ke Indonesia.

"Jadi dengan adanya varian baru ini, tidak ada penanggulangan khusus. Karena kalau dari hasil yang kita liat dari beberapa minggu ini dampaknya kecil," katanya di Tangerang, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah apabila dibandingkan dengan varian Omicron lainnya yang berdampak lebih parah pada pasien terkonfirmasi positif. "Dan walaupun sudah divaksin juga punya kesempatan tertular kembali, tapi karena daya imunitas daya tahan tubuh yang kuat jadi efek ke tubuhnya sangat kecil," katanya.

Menurutnya vaksin penguat dinilai cukup efektif mencegah terjadinya penularan pada subvarian baru ini, kemudian dapat responsif terhadap proses pemulihan dengan peningkatan imunitas tubuh. "Dengan melakukan isolasi mandiri di rumah empat sampai lima hari, virus ini mudah-mudahan bisa hilang," jelas Ahmed Zaki.

Dia menambahkan meski dampaknya terbilang kecil tapi seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan 1D sebagai upaya pencegahan. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril melaporkan jumlah kasus terbaru Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air hingga Selasa (14/6/2022) siang berjumlah 20 kasus. "Sampai hari ini, ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5," katanya.

Dengan begitu, laju kasus subvarian Omicron tersebut bertambah 12 kasus dari laporan sebelumnya yang berjumlah delapan kasus. BA.4 dan BA.5 di Indonesia bermula dari laporan empat kasus di Bali pada 6 Juni 2022 dan bertambah empat kasus lagi di Jakarta dalam beberapa hari kemudian.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔
Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.

(QS. Al-Ma'idah ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement