REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selama kekhalifahan Abu Bakar Radhiyallahu Anhu terdapat banyak peristiwa bersejarah yang telah ditorehkan, termasuk perang Dzatus Salasil.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, dinamakan Dzatus Salasil karena banyaknya pasukan penunggang kuda (kavaleri) bangsa Persia yang mengikat diri mereka satu sama lain dengan rantai, agar tidak ada seorang pun yang melarikan diri. Perang Dzatus Salasil ini bukan peristiwa Dzatus Salasil yang terjadi pada masa Rasulullah ﷺ.
Abu Bakar Radhiyallahu Anhu mengirim surat kepada panglimanya, Khalid bin al-Walid Radhiyallahu Anhu, dan menginstruksikannya agar bergerak ke Irak. Khalid pun melaksanakan perintah tersebut. Sementara, ketika itu Hurmuz telah mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar untuk menghadapi pasukan kaum Muslimin.
Khalid beserta pasukannya pun bergerak maju dan beristirahat di daerah Kazhimah (sebuah tempat yang sekarang termasuk wilayah Kuwait) tidak begitu jauh dari lokasi pasukan Persia. Dengan berjalan kaki, Khalid lantas mendatangi Hurmuz, dan duel satu lawan satu terjadi. Setelah bertarung selama beberapa saat, Khalid dapat membekapnya. Tetapi, salah seorang prajurit Persia datang dan menyelamatkan Hurmuz sebelum Khalid membunuhnya.
Kemudian al-Qa’qa’ bin ‘Amr Radhiyallahu Anhu, komandan pasukan Muslim yang juga diutus untuk memerangi pasukan Persia ini, menyerang pasukan musuh itu dan membantai mereka. Akibatnya, Persia pun menanggung kekalahan. Saat itu kaum Muslimin berperang sampai larut malam, sampai akhirnya dapat menguasai harta benda serta persenjataan mereka. (Tarikh ath-Thabari)
Sesudah menaklukkan Jazirah Arab, Khalifah Abu Bakar mengarahkan perhatiannya ke negeri Irak. Maka diutuslah Khalid bin al-Walid Radhiyallahu Anhu ke sana.