REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Produsen mobil Stellantis akan memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa batas mulai minggu depan di pabrik stamping (pabrik tempat pencetakan bagian komponen bodi mobil) Sterling Heights di Michigan, Amerika Serikat.
Produsen mobil terbesar keempat di dunia itu tidak merinci jumlah karyawan yang diberhentikan. Namun, mereka mengatakan keputusan itu dibuat untuk mengoperasikan pabrik dengan cara yang lebih berkelanjutan. Sebuah surat yang diposting di halaman Facebook United Auto Workers Local 1264, serikat pekerja yang mewakili karyawan pabrik stamping Chrysler Sterling milik Stellantis, mengatakan bahwa PHK tanpa batas akan dilakukan dari bawah ke atas, mulai awal 20 Juni.
UAW tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari jumlah karyawan yang terkena PHK. Stellantis Sterling Stamping adalah pabrik stamping terbesar di dunia, menurut situs webnya, dan mempekerjakan 2.184 karyawan, yang mencakup sekitar 2.000 pekerja per jam.
Secara terpisah, Unifor Local 444, serikat pekerja mobil Kanada yang mewakili karyawan Stellantis di Windsor Assembly Plant di Ontario, pada hari Selasa juga memposting di Twitter bahwa pabrik pembuat mobil di Windsor akan tutup pada minggu 20 Juni karena suku cadang yang tidak mencukupi."Stellantis terus bekerja sama dengan pemasok kami untuk mengurangi dampak manufaktur yang disebabkan oleh berbagai masalah rantai pasokan yang dihadapi industri kami," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
"Karena situasinya terus berubah-ubah, kami membuat penyesuaian produksi seperlunya untuk meminimalkan dampak produksi tambahan," tambah juru bicara tersebut. Awal bulan ini, Stellantis menghentikan operasi di pabrik utama Melfi di Italia selatan selama seminggu, dengan alasan kekurangan berbagai suku cadang, termasuk semikonduktor. Stellantis pada April mengatakan bahwa mereka tidak melihat peningkatan dalam rantai pasokan semikonduktor sebelum tahun depan.