REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringkat boleh saja sangat jauh perbedaannya, namun di lapangan pemain yang siaplah yang akan memenangkan pertandingan. Inilah yang terjadi dalam duel ganda putri babak pertama Indonesia Open 2022.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda putri yang belum lama dipasangkan dan masih berperingkat 210 dunia, mampu menyingkirkan pasangan nomor lima dunia asal Jepang.
Dalam pertandingan Rabu (15/6/2022) di Istora Senayan Jakarta, Apriyani/Fadia menang tiga gim 21-7, 17-21, dan 21-17 atas pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara untuk memastikan ke babak 16 besar.
Apriyani usai laga bersyukur karena tidak cedera dan masih dalam kondisi baik. "Hasil ini positif, makin percaya diri, terapkan pola permainan terbentuk dengan baik. Performa lebih konsisten, tidak puas sampai di sini, banyak pekerjaan rumah yang harus di perbaiki," ujarnya.
Fadia menambahkan, semoga dengan hasil ini menambah kepercayaan diri. "Meski lawan kami di level atas dan juara dunia sekalipun jika di lapangan kondisi 0-0. Kami harus siap capek di lapangan karena lawan tak mudah mati," jelasnya
Kemenangan mudah di gim pertama dengan skor 21-7, menurut Apriyani, karena ia mengincar satu pemain yang baru pulih dari cedera. "Tadi kami arahkan ke Wakana karena dia baru sembuh cedera. Jadi pasti masih tidak enak mainnya dan masih coba-coba."
Mengenai kunci kemenangan gim tiga setelah kalah di gim dua, Apriyani menjelaskan harus selalu memberi aura positif walau pasangan salah. "Saat Fadia salah dan mati sendiri saya sebagai partner harus mendukung dengan ucapan terima kasih. Demikian sebaliknya. Jadi main tetap enak."
Sebagai finalis Indonesia Masters 2022, Apriyani/Fadia memiliki waktu pemulihan yang lebih sedikit. Apriyani menyebut melakukan recovery dengan massage, rendam air es, asupan makan yang bagus, vitamin, dan tidur cukup.
"Kami harus atur waktu, kapan istirahat kapan tidak. Tanggung jawab di luar lapangan harus kami lakukan," pungkas Apriyani.