Rabu 15 Jun 2022 17:28 WIB

Penasihat FDA Dukung Vaksin Covid-19 Moderna untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja

Jika mendapat rekomendasi CDC, vaksin Moderna dapat menjadi opsi bagi anak-remaja AS.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Moderna. Vaksin tersebut dinilai aman dan efektif bagi anak berusia enam hingga 17 tahun.
Foto: AP Photo/Charles Krupa
Vaksin Moderna. Vaksin tersebut dinilai aman dan efektif bagi anak berusia enam hingga 17 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Panel penasihat pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (14/6/2022) memberi dukungannya terhadap vaksin Covid-19 Moderna untuk dapat diberikan untuk anak-anak usia sekolah dan remaja. Para ahli independen di luar Food and Drug Administration (FDA) sepakat bahwa vaksin Moderna cukup aman dan efektif untuk diberikan kepada anak-anak usia sekolah hingga remaja, yakni mulai enam hingga 17 tahun.

Jika FDA setuju, vaksin itu akan menjadi merek kedua yang dapat disuntikkan kepada anak-anak, selain vaksin Pfizer. Pakar yang sama akan bertemu pada Rabu (15/6/2022) ini untuk mempertimbangkan dosis vaksin Moderna dan Pfizer yang sesuai untuk anak-anak terkecil, yakni mereka yang berusia di bawah lima tahun.

Baca Juga

Vaksin Covid-19 Moderna telah lama tersedia untuk orang dewasa di AS dan di negara lain. Sementara itu, lebih dari 36 negara juga menggunakan vaksin ini kepada anak-anak.

Jika FDA mengizinkan vaksin Moderna untuk remaja dan anak-anak, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) selanjutnya akan memutuskan apakah mereka akan merekomendasikan vaksin ini bisa segera disuntikan. Sementara itu, Moderna telah mengajukan izin untuk pemberian dua dosis dan berencana untuk menawarkan booster.

Namun, dari persetujuan yang diperoleh pada Selasa, Moderna baru boleh memberikan dua dosis penuh untuk usia 12-17 tahun. Lalu,  anak-anak yang berusia enam hingga 11 tahun mendapatkan setengah dosis.

"Data telah mendukung bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko untuk kedua dosis ini pada kedua kelompok usia anak tersebut," kata Dr Melinda Wharton dari CDC selaku anggota panel.

photo
Vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun. - (Republika)

FDA sempat menangguhkan vaksin Moderna untuk remaja selama berbulan-bulan, sambil menunggu hasil penyelidikan mengenai kemungkinan terdapat efek samping yang langka pada anak, seperti peradangan di fungsi jantung. Gejala itu terjadi sebagian besar pada remaja pria dan pria muda. Risiko yang sama juga bisa terjadi pada mereka yang mendapatkan vaksin Pfizer.

Vaksin Moderna mendapat pengawasan ekstra karena dosis suntikannya jauh lebih tinggi. Dalam ulasan mereka, para ilmuwan FDA mengatakan tidak ada kasus peradangan jantung yang dikonfirmasi dalam studi anak-anak yang disuntikkan vaksin Moderna. Tetapi, para ahli mengatakan studi tersebut mungkin memiliki terlalu sedikit sampel untuk menyimpulkan adanya efek samping yang jarang muncul.

"Itu jelas perlu diawasi dengan cermat ke depan saat kita memperluas penggunaan vaksin," kata Dr Mark Sawyer, anggota panel dari sekolah kedokteran San Diego, University of California.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement