Kamis 16 Jun 2022 01:59 WIB

Dinkes Kota Bogor Data Kasus Penyebaran Covid-19 Kembali Meningkat

Awal bulan Juni mulai ditemukan 17 kasus harian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno ketika diwawancara wartawan.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno ketika diwawancara wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mendata kasus Covid-19 kembali meningkat seiring hari libur Lebaran 2022 dari rata-rata dua kasus per hari pada Mei, pada awal Bulan Juni mulai ditemukan 17 kasus harian. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno saat dimintai keterangan di Kota Bogor, Rabu (15/6/2022) mengatakan dari peningkatan kasus penyebaran kasus Covid-19 tersebut, kasus rata-rata kasus positif penyakit tersebut masih terkendali.

"Meskipun terjadi peningkatan kasus, angka positivity rate di Kota Bogor masih relatif rendah, yaitu sebesar 2,92 persen pada periode 6 - 12 Juni 2022. Angka tersebut masih memenuhi standar positivity rate WHO, yaitu kurang dari lima persen," katanya.

Baca Juga

Retno menjelaskan meskipun angka penyebaran Covid-19 yang terus meningkat dari 17 orang per hari menjadi 35 orang per hari, dengan tingkat rata-rata yang positif dan perlu perawatan tidak terlalu banyak. Melihat data penyebaran di masyarakat pun, kata dia, tingkat transmisi komunitas di Kota Bogor per 11 Juni 2022 juga masih rendah, yaitu berada di tingkat satiu. Rinciannya kasus konfirmasi 3,04/100 ribu penduduk per minggu, Rawat Inap RS 0,63/100 ribu penduduk per minggu dan tingkat kematian 0,00/100 ribu penduduk per minggu.

Retno menyampaikan terjadi peningkatan kasus Covid-19 saat ini di beberapa negara dipengaruhi oleh ditemukan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Di Indonesia, Subvarian BA.4 dan BA.5 pertama kali ditemukan pada tanggal 6 Juni 2022 sebanyak empat kasus. 

Dari empat kasus tersebut tiga di antaranya merupakan WNA PPLN delegasi pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali. "Untuk menentukan subvarian BA.4 dan BA.5 perlu dilakukan pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing) pada spesimen," jelasnya.

Menurut Retno, dengan perbandingan data-data itu, dapat disimpulkan meskipun terjadi peningkatan kasus, kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Bogor masih terkendali. Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, segera melakukan vaksinasi booster dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pelonggaran pemakaian masker diperbolehkan dengan syarat masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang. Kecuali jika melakukan aktivitas di dalam ruangan, kendaraan umum, termasuk kategori populasi rentan antara lain lanjut usia (lansia), memiliki penyakit bawaan (komorbid), ibu hamil, dan anak yang belum divaksin.

Selanjutnya, bila sedang mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan demam maka masyarakat diimbau untuk tetap menggunakan masker. "Masyarakat juga diimbau untuk menerapkan Perilaku Bersih dan Sehat," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement