Kamis 16 Jun 2022 08:28 WIB

Jerman Kembali Hadapi Gelombang Baru Covid-19

Jerman melaporkan 92.344 kasus baru Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan, negaranya kembali menghadapi gelombang baru Covid-19. Dia mendesak kalangan paling rentan di sana untuk segera memperoleh dosis keempat vaksin.

“Gelombang musim panas yang diumumkan sayangnya menjadi kenyataan,” kata Lauterbach kepada harian Rheinische Post, Rabu (15/6/2022). Tingkat infeksi baru per 100 ribu orang selama sepekan di Jerman mencapai 472,4 pada Rabu. Pada Selasa (14/6/2022) lalu, negara tersebut melaporkan 92.344 kasus baru Covid-19.

Lauterbach menjelaskan, karena varian Covid-19 sangat mudah menular dan hampir semua tindakan pencegahan telah dicabut, efek musim panas dalam meredam lonjakan infeksi tidak begitu efektif. Dia mengatakan, warga harus kembali mengenakan masker saat berada di dalam ruangan guna mencegah meluasnya penularan.

Sejak Maret lalu, Jerman mulai mengendurkan peraturan pencegahan penularan Covid-19. Pemerintah mengizinkan kembali warga yang belum atau tidak divaksinasi memasuki toko atau restoran. Persyaratan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah bila memungkinkan juga dicabut pada bulan yang sama.

Jerman juga telah mencabut kewajiban penggunaan masker medis di sekolah dan kantor. Namun masker tetap diwajibkan saat warga berada di transportasi umum. Sejauh ini Jerman telah mencatatkan lebih dari 27 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 140 ribu jiwa. (Kamran Dikarma)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement