REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran hingga Rp60 miliar lebih untuk membangun gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien. Menurut Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar di Kudus, Kamis, anggaran pembangunan gedung IBS tahun ini memang membengkak, karena tahun sebelumnya saat proses lelangnya gagal kebutuhan anggarannya hanya Rp29 miliar.
Dari anggaran sebesar Rp60 miliar itu, kata dia, termasuk di dalamnya anggaran untuk manajemen konstruksi (MK) berkisar Rp1,5 miliar.Untuk tahapannya saat ini, imbuh dia, sudah diajukan proses lelang lewat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kudus.
Ia berharap lelang bisa berjalan lancar dan tidak ada permasalahan seperti tahun sebelumnya, sehingga menunda pembangunan gedung IBS yang sudah direncanakan sejak sebelum masa pandemi.
Setelah tersedia anggaran yang bersumber dari APBD Kudus 2021 sebesar Rp29 miliar, ternyata proses lelangnya batal yang diduga karena adanya peretasan sistem LPSE Kudus.
Sementara rencana pembangunan tahun ini dananya bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kudus. Meskipun digunakan untuk pembangunan gedung IBS dengan anggaran cukup besar, RSUD Kudus memastikan arus kas tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit.
Dengan dibangunnya gedung IBS, diharapkan pelayanan terhadap pasien bisa lebih cepat dan benar yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan instalasi bedah sentral milik RSUD Loekmono Hadi yang ada saat ini dinilai sudah tidak representatif lagi dalam melayani masyarakat.