REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pusat Studi Strategis dan Internasional merekam aktivitas di lokasi uji coba nuklir Korea Utara (Korut), Kamis (16/6/2022). Pyongyang tampaknya memperluas pekerjaan untuk memasukkan terowongan kedua di fasilitas lokasi uji nuklir tersebut.
Mengutip citra satelit komersial, pekerjaan persiapan di Terowongan No 3 Fasilitas Uji Nuklir Punggye-ri telah selesai. Hal ini memungkinkan Korut siap untuk uji coba nuklir. Korut melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah di lokasi tersebut dari 2006 hingga 2017.
Sementara itu, kelompok peneliti mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, aktivitas konstruksi baru di Terowongan No. 4 terdeteksi pada Kamis. Para analis sangat yakin ini adalah upaya untuk mengaktifkannya kembali untuk pengujian potensial di masa depan.
"Di luar Terowongan No 3, foto menunjukkan dinding penahan dan beberapa lanskap kecil dengan pohon-pohon kecil atau semak-semak, kemungkinan untuk mengantisipasi kunjungan pejabat senior," kata para analis.
Kedua terowongan itu sebelumnya tidak pernah digunakan untuk uji coba nuklir. Pintu masuknya pun dihancurkan pada 2018, ketika Korea Utara mendeklarasikan moratorium uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan tidak lagi terikat oleh moratorium itu karena kurangnya langkah timbal balik oleh Amerika Serikat selama pembicaraan denuklirisasi. Namun, Korut melanjutkan pengujian ICBM tahun ini.
Sebelumnya, pejabat Korea Selatan bahwa Korut siap untuk melakukan uji coba nuklir kapan saja dan waktunya akan diputuskan oleh Kim. Juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya memantau dengan cermat perkembangan aktivitas nuklir Korut bersama dengan otoritas intelijen AS tetapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.