REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Kerajaan Arab Saudi melakukan segala upaya untuk meningkatkan layanan haji tahun ini. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan inisiatif menerjemahkan langsung khutbah di Arafah.
Dari bahasa Arab, nantinya khutbah akan diterjemahkan dalam 10 bahasa lainnya, termasuk bahasa Melayu. Presiden Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Dr Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan inisiatif tersebut memungkinkan para peziarah dan Muslim di seluruh dunia memahami isi khutbah.
Dilansir di Bernama, Rabu (15/6/2022), khutbah haji 1443 H akan disiarkan langsung dalam 10 bahasa, yaitu Inggris, Melayu, Urdu, Farsi, Prancis, Cina, Turki, Rusia, Hausa dan Bengali. Dia pun menyebut kemungkinan untuk menambah jumlah bahasa terjemahan di musim haji mendatang.
“Setelah ini, akan ada lebih dari 10 bahasa, karena itu adalah tugas kita di Haramain untuk menyampaikan kepada semua, (tentang) kebenaran, keadilan, kebajikan, moderasi, toleransi, (dan) menolak kefanatikan dan kebencian dari tanah suci ini,” katanya dalam wawancara dengan saluran televisi Alekhbariya baru-baru ini.
Lebih lanjut, media Alekhbariya juga melaporkan khutbah tersebut akan disiarkan langsung di stasiun televisi dan radio lokal. Sebanyak tiga aplikasi di ponsel pintar, Arafat, Haramain dan Manaret Haramain, serta portal departemen juga turut melakukan siaran langsung.
Sebagai catatan, inisiatif penerjemahan Khutbah Hari Arafah dimulai sekitar 2018 dengan hanya lima bahasa, yaitu Inggris, Prancis, Farsi, Melayu, dan Urdu.
Terjemahan dalam Bahasa Cina ditambahkan pada tahun kedua pelaksanaannya. Setelahnya pada 2021, otoritas terkait menambah empat bahasa lainnya.