REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Haura Hafizhah, Amri Amrullah, Antara
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri BUMN Erick Thohir paling banyak muncul dalam usulan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem di hari kedua rakernas, Kamis (16/6/2022). Nama Anies Baswedan diusulkan oleh 32 DPW Partai Nasdem. Hanya DPW Partai Nasdem Papua Barat dan Kalimantan Timur yang tidak mengusulkan nama Anies.
Kemudian Ganjar Pranowo diusulkan oleh 29 DPW. DPW Kalimantan Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, DKI Jakarta tidak mengusulkan nama Ganjar.
Sedangkan Erick Thohir diusulkan oleh 16 DPW. Nama lain yang diusulkan sejumlah DPW yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KASAD Jenderal Dudung Abdurahman, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dari nama-nama yang diusulkan oleh 34 DPW Nasdem, tidak ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Sekretaris Steering Comitte Rakernas Partai NasdDem Willy Aditya, hal itu merupakan hal yang wajar, karena DPW pasti memiliki catatan tersendiri sehingga nama kedua ketum parpol tersebut tidak diusulkan.
"Mungkin teman-teman DPW memiliki catatan yang tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu, dan itu yang mungkin kita tahu itu satu hal yang wajar," tutur Ketua DPP Partai Nasdem ini.
Terkait peluang Prabowo dan AHY diusung Nasdem, Willy menyebut pihaknya akan tetap mengutamakan usulan nama-nama yang disampaikan seluruh DPW Partai Nasdem. "Teman-teman bisa lihat nama-nama yang beredar mungkin kalau belum jodoh nggak mungkin kita kawin paksa," ujar Willy.
Nantinya nama calon non-parpol yang diusung calon presiden diharapkan bersedia menjadi kader Partai Nasdem. Willy menilai hal tersebut merupakan bagian dari aspirasi yang disampaikan oleh kader di daerah.
"Mungkin masih ingat dalam proses pencalonan komitmen politik kita adalah bukan itu, suara dari DPW sah-sah saja tapi kebijakan politik partai secara nasional Pak Surya tentu akan melihat pertimbangan-pertimbangan yang terpenting," kata Willy. Sebagai catatan nama yang terpilih bukan berasal dari voting DPW, melainkan ditentukan oleh Surya Paloh sebagai ketua umum.
Dalam rakernas ini DPW Partai Nasdem seluruh Indonesia hanya akan menyampaikan rekomendasi ke DPP Partai Nasdem. Setelah rekomendasi disampaikan, barulah DPP menyerahkan tiga bakal capres kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Dari tiga nama tersebut, satu nama yang akan direkomendasikan Nasdem akan dipilih oleh Surya Paloh pada Desember tahun ini.
Bagi Nasdem, yang terpenting bukan klaim politik, melainkan bagaimana komitmen kandidat untuk memajukan Indonesia, menjaga keutuhan NKRI, serta menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Sehingga bagi Nasdem, me-Nasdemkan seorang tokoh untuk bukanlah suatu hal yang mutlak.
"Jadi bagi Nasdem itu menjadi catatan pinggir bukan bukan political of order hal yang seperti itu,"ujarnya
Dia mengingatkan kembali ketika Partai Nasdem mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Ketika itu Partai Nasdem hanya memberikan tiga syarat, yaitu menjadi Benteng Pancasila, tidak perlu menjadi kader partai Nasdem, terakhir siap memenangkan Presiden Jokowi.
"Itu tiga komitmen jadi itu bukan hal yang harus , itu cuma menjadi aspirasi yang saya bilang tadi catatan pinggir dari aspirasi yang berkembang dari teman-teman di pimpinan wilayah itu," tuturnya.
Kemarin Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, partainya tidak mengekor dengan lembaga survei dalam mencalonkan kandidat capres. "Partai Nasdem tidak selalu 'membebek' pada hasil-hasil survei dalam menentukan capresnya," kata Surya dalam sambutannya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Surya mengatakan Nasdem ingin rakernas kali ini menjadi momentum untuk mencari calon pemimpin Indonesia yang akan datang. Surya menambahkan, karena Partai Nasdem tidak bisa mengusung calon presiden sendirian, maka yang bisa dilakukan adalah mencari aspirasi dari berbagai kalangan untuk menentukan tiga calon nama sebagai bakal calon presiden yang akan dimajukan oleh Partai Nasdem di 2024.