REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengungkapkan, untuk saat ini, Los Blancos tidak akan lagi mendatangkan pemain anyar. Kendati begitu, bukan berarti aktivitas juara bertahan Liga Champions itu di jendela transfer musim panas kali ini akan benar-benar berakhir.
Sejak jendela transfer pemain di sepak bola Eropa resmi dibuka pada 10 Juni 2022, Los Blancos sudah mendatangkan dua pemain sekaligus. Los Blancos merampungkan kepindahan bek tengah asal Jerman, Antonio Rudiger, pada awal bulan ini.
Rudiger datang ke Stadion Santiago Bernabeu dengan status free transfer usai mengakhiri kontraknya bersama Chelsea. Eks bek tengah AS Roma itu diikat dengan durasi kontrak selama empat tahun oleh Real Madrid.
Setelah resmi mendatangkan Rudiger, Madrid kemudian meresmikan perekrutan Aurelien Tchouameni. Tchouameni didatangkan Los Blancos dari AS Monaco. Berbeda dengan Rudiger, yang berstatus free transfer, Real Madrid kabarnya harus merogoh kocek sedalam 81 juta euro untuk mendatangkan Tchouameni.
Gelandang bertahan berusia 22 tahun itu diikat dengan durasi kontrak selama enam tahun. Perez menegaskan, dalam waktu dekat, Madrid tidak akan mengumumkan perekrutan pemain anyar.
Namun, pemangku jabatan Presiden Real Madrid sejak 2009 itu tidak menutup sepenuhnya kemungkinan buat Los Blancos untuk memboyong pemain baru, setidaknya hingga bursa transfer musim panas kali ini ditutup pada 1 September 2022 mendatang.
''Untuk saat ini, tidak akan ada lagi perekrutan pemain baru. Namun, kami masih harus melihat kondisi yang berkembang. Musim panas kali ini masih cukup panjang,'' ujar Perez dalam wawancara dengan El Chiringuito seperti dilansir Sports Mole, Kamis (16/6/2022).
Aktivitas Los Blancos di jendela transfer musim panas kali ini tidak melulu berisi cerita sukses. Juara La Liga Spanyol musim ini tersebut gagal mendatangkan penyerang Paris Saint Germain (PSG), Kylian Mbappe.
Kerap digadang-gadang bakal berlabuh di Stadion Santiago Bernabeu, Mbappe malah memilih untuk memperpanjang kontrak bersama Les Parissiens. Perez pun menyebut, faktor terbesar kegagalan Los Blancos merekrut Mbappe.
Menurutnya, ada faktor eksternal, terutama politis, yang cukup besar dalam perubahan sikap penyerang asal Prancis tersebut. Perez merujuk pada permintaan khusus Presiden Prancis, Emanuel Macron, agar Mbappe tetap bertahan di PSG.
''Tentu tidak mudah buat Mbappe untuk menerima telepon langsung dari Presiden Prancis, yang memintanya untuk tidak meninggalkan klub tersebut. Kemudian, dia pergi ke Qatar dan mereka menawarkan sesuatu yang benar-benar gila. Itu menjadi alasan kenapa Mbappe mengubah keputusannya,'' kata Perez.