Kamis 16 Jun 2022 21:49 WIB

Surya Paloh Belum Pernah Bicara Serius ke Anies Soal Capres

Surya Paloh belum memutuskan siapa capres pilihan NasDem.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan Pidato Politik pada pembukaan Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/6/2022). Rakernas Partai NasDem yang dihadiri oleh ribuan kader tersebut mengangkat tema Restorasi : Meneguhkan Politik Kebangsaan yang berlansung pada 15-17 Juni 2022.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan Pidato Politik pada pembukaan Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/6/2022). Rakernas Partai NasDem yang dihadiri oleh ribuan kader tersebut mengangkat tema Restorasi : Meneguhkan Politik Kebangsaan yang berlansung pada 15-17 Juni 2022.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai NasDem tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional 2022 dengan agenda pokok menentukan nama calon presiden yang akan mereka ajukan pada Pemilu 2022. Menurut Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, partai politik itu pasti menentukan sosok yang terbaik dari yang baik.

Ia menyebutkan, "vote" (sosok peraih suara terbanyak) yang dipilih DPW Partai NasDemsebagai bakal calon presiden belum tentu dipilih sebagai kandidat calon presiden dari Partai NasDem. "Belum tentu (dipilih), karena pada dasarnya pembobotan yang dicalonkan itu sama, siapa pun itu," kata dia, di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Partai NasDem 2022, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendominasi sebagai bakal calon presiden yang diusulkan DPW Partai NasDem. Dari 34 DPW yang mengusulkan nama calon, hanya dua DPW yang tidak mengusulkan nama Baswedan, yakni Papua Barat dan Kalimantan Timur.

Selain namaitu, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga paling banyak diusulkan oleh DPW NasDem. MenurutPaloh, nama-nama yang diusulkan 34 DPW cukup positif dari aspirasi dari para peserta RakernasPartai NasDem ini.

"Nanti, pada waktunya (besok malam) akan diumumkan," katanya.

Terkait permintaan kader agar nama bakal calon presiden yang diusulkan itu, yakni Baswedan dan Pranowo "di-NasDem-kan", kata dia, akan dilihat nanti. Dia mengaku belum pernah ketemu dan bicara serius.

"Memang wacananya ada, tapi belum pernah bicara. Mungkin setelah besok kita lihat. Partai NasDem memberikan penekanan dari aspek kualitas dan responsibilitas yang mumpuni untuk bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," ucapnya.

Pada Pembukaan Rakernas Partai NasDem2022, dia mengatakan, Indonesia memerlukan pemimpin yang bisa membangkitkan Indonesia pasca pandemi Covid-19. "Kita perlu pemimpin yang bisa bangkit pasca pandemi, mampu menjaga eksistensi negeri ini di tengah gelombang perubahan dunia," katanya.

Oleh karena itu, kader Partai NasDem harus tetap konsisten dengan semangat partai yang mampu menentukan arah perjalanan untuk bangsa. "Kita memang semestinya menjaga harmonisasi dengan seluruh institusi politik, komunikasi yang cair memberi penghargaan satu sama lain," ujarnya.

Ia pun percaya Partai NasDem memiliki calon terbaik dari yang baik. "Dari beberapa nama akan berproses menjadi tiga nama yang akan mendapat rekomendasi dan diajukan kepada saya. Tentu saya harus kontemplasi, tingkat rasional objektivitas dan untuk itu kita akan mempertaruhkan segala risiko yang ada," ucapnya.

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G Plate menegaskan, pengambilan keputusan dalam rekomendasi calon presiden dari 34 DPW tidak didasarkan pada sistem pemungutan suara. Artinya, DPP tidak melihat berapa banyak suara yang direkomendasikan untuk satu figur tertentu.

"Perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh panitia pengarah tidak dilakukan atas dasar pemungutan suara, namun mengacu pada tatib yang telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat," kata dia.

Ia menegaskan kembali, tidak ada peringkat dari hasil nama-nama yang telah direkomendasikan 34 DPW. "Dan karena itu, jumlah atau angka usulan tidak menentukan peringkat usulan. Saya mohon dengan hormat untuk menjadi perhatian sekalian mengingat sensitivitas politik dan mekanisme internal yang telah kita lakukan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement