Calon Jamaah Meninggal, Keluarga Sebut Ahli Waris Harus Tunggu 2 Tahun

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin

Calon Jamaah Meninggal, Keluarga Sebut Ahli Waris Harus Tunggu 2 Tahun (ilustrasi).
Calon Jamaah Meninggal, Keluarga Sebut Ahli Waris Harus Tunggu 2 Tahun (ilustrasi). | Foto: dok. MCH

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Jamaah haji asal Kota Yogyakarta diberangkatkan pada 17 Juni ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Namun, ada beberapa calon jamaah yang tidak bisa berangkat karena meninggal dunia.

Hal ini terjadi pada keluarga dari Wulan Purwandari (40), yang mana ayahnya meninggal sebelum sempat menunaikan ibadah haji. Warga Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta tersebut mengatakan, tahun ini seharusnya yang berangkat haji yakni ibu dan almarhum bapak.

Namun, hanya ibunya yang berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Wulan menyebut, nama almarhum bapaknya yang sudah didaftarkan untuk melaksanakan ibadah haji sebelumnya dapat digantikan oleh ahli waris.

Meskipun begitu, lanjut Wulan, hal tersebut harus menunggu selama dua tahun. Hal ini membuat hanya ibunya yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Baca Juga

"Papa diambil Allah di 2019, mama khawatir (kalau ditunda) umur mama enggak sampai dan juga ada aturan-aturan baru berusia lebih dari 65 tahun sudah tidak bisa berangkat. Mama sudah nyaris mendekati karena sudah 62 tahun," kata Wulan usai pelepasan jamaah haji di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (16/6/2022).

"Tidak digantikan (yang nama) bapak, karena harus menunggu dua tahun, sementara mama tidak mau memundurkan waktu ibadahnya karena takut tidak sampai umurnya," tambahnya.

Wulan menuturkan, almarhum bapak dan ibunya sudah mendaftar untuk dapat melaksanakan ibadah haji sekitar tahun 2000. Artinya, orang tua Wulan sudah menunggu lebih dari 20 tahun untuk mendapatkan kuota berangkat ke Tanah Suci dalam rangka menunaikan ibadah haji.

"Bismillah (mendaftar) untuk mendapatkan kursi pertama dan dihitung ternyata waktu tunggunya itu pas setelah mama dan papa selesai pensiun, pada waktu umur beliau 60 tahun, tapi papa diambil Allah di usia 59 tahun," jelas Wulan.

Sebelumnya, Wulan menyebut, ibunya direncanakan untuk berangkat ke Arab Saudi pada 2020. Namun, hal ini terpaksa ditunda mengingat pandemi Covid-19 dan baru bisa diberangkatkan pada 2022 ini.

"2000-an mulai (mendaftar dan) mengumpulkan uang, baru dapat kursi di 2020 dan itu pas pandemi saat tidak bisa haji. Diharapkan 2021 (bisa melakukan ibadah haji), ternyata tidak dapat dan hanya sekian yang berangkat dan alhamdulillah 2022 mama saya berangkat," tambahnya.

Tahun ini, total ada 156 jamaah haji asal Kota Yogyakarta yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Seluruh jamaah tersebut diberangkatkan dari Bandara Adi Soemarmo, Solo pada 17 Juni 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


KKHI Daker Makkah Rawat LIma Pasien

61 Calhaj Parapare Dijadwalkan Berangkan 17 Juni

156 Jamaah Haji Kota Yogya Dilepas di Balai Kota 

Jamaah Haji Kota Yogyakarta Batal Berangkat Lebih Besar Dibanding yang Berangkat

Seorang Jamaah Asal Aceh Meninggal di Pesawat

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

yogya@republika.co.id

Ikuti

× Image
Light Dark