Jumat 17 Jun 2022 05:43 WIB

Alasan Warga Jonggol Tolak UAS: Radikal dan tak Masuk Rekomendasi Kemenag

UAS pasti hadir di tabligh akbar di Masjid Perumahan Citra Indah, Kabupaten Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan tim melakukan perjalanan dakwah pedalaman di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada Senin-Selasa, 20-21 September 2021.
Foto: Yayasan Tabung Wakaf Umat
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan tim melakukan perjalanan dakwah pedalaman di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada Senin-Selasa, 20-21 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tabligh akbar yang menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS) rencananya digelar di Masjid Perumahan Citra Indah City, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Jumat (17/6/2022) malam WIB. Acara pengajian tersebut sempat ditolak sebagian warga.

Menurut para penolak yang mengatasnamakan dirinya Forum Masyarakat Cinta Damai (FMCD), penolakan UAS lantaran paham radikal yang disebarkannya dalam sebuah ceramah. Salah seorang anggota FMCD berinisial DV mengatakan, jejak digital UAS banyak ditemukan di Youtube. Sehingga, potensi risiko paham radikal yang disampaikan UAS bisa masuk dan diakses masyarakat luas.

"Kami merasa Forum Masyarakat Cinta Damai itu hadir untuk supaya bagaimana masyarakat (Perumahan) Citra Indah tidak masuk dalam paham yang saat ini sedang ramai dibicarakan," kata DV ketika dikonfirmasi Republika di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).

Baca: Spanduk Berlogo GP Ansor Tolak Pengajian UAS di Citra Indah City, Jonggol

DV merupakan satu dari 14 orang yang membaca naskah berisi penolakan kedatangan UAS. Video itu sempat viral di berbagai kanal media sosial (medsos). Penolakan FMCD terhadap UAS beralasan agar kawasan perumahan mereka damai. Sehingga acara pengajian UAS sebaiknya dibatalkan.

FMCD merupakan warga asli Perumahan Citra Indah. Terkait spanduk penolakan kedatangan UAS, menurut DV, pemasanganya memang warga Perumahan Citra Indah sendiri. Hanya saja, ia tidak menyebutkan secara rinci identitas pemasang spanduk, yang kini sudah diturunkan panitia yang mengundang kedatangan UAS.

Menurut DV, di Perumahan Citra Indah sebenarnya pernah ada kegiatan tabligh akbar. Namun penceramah yang yang didatangkan bukan UAS. Dia menyebut, ulama yang dulu mengisi pengajian di perumahan tidak pernah mengajarakan masalah radikal, serta isi ceramahnya sejuk, aman, dan damai.

Baca: Geger Santri Ziarah dan Berdoa di Makam Christiaan Snouck Hurgronje

"Kenapa juga kita menolak, karena UAS tidak masuk daftar penceramah yang direkomendasikan dari Kemenag. Terus pernah juga dilaporkan karena penistaan agama juga beberapa tahun lalu," ucap DV.

DV menjelaskan, yang menjadi permasalahan dalam acara pengajian itu adalah spanduk dan baliho untuk menyambut UAS sudah dipasang terlebih dahulu. Dia menyesalkan panitia mengurus izin belakangan.

Sedangkan, ia bersama sebagian warga lain yang menolak UAS juga berstatus warga Perumahan Citra Indah, yang tidak pernah diajak diskusi. "Kita tidak pernah dilibatkan, untuk didengarkan terkait masalah tabligh akbar tersebut," ucap DV.

Terkait mediasi dengan panitia pengundang, DV mengaku, tidak pernah dipanggil secara pribadi. Dia membantah panitia yang mengeklaim, sudah ada titik temu antara panitia pengundang UAS dan warga yang menolak kedatangan eks dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim tersebut.

Baca: Sergio Mengaku Nasi Padang Babiambo Tutup 2020, Tapi Fakta Berbicara Lain

"Jadi sampai saat ini kita tidak pernah dipanggil, tidak pernah diajak ketemu sama Pak Agus selaku ketua panitia, nggak ada juga pembicaraan lain, nggak ada mediasi, nggak ada notulensi, tanda tangan, nggak ada itu," ucap DV yang enggan membeberkan nama lengkapnya.

Sebelumnya, salah seorang panitia acara bernama Agus, mengkonfirmasi jika sudah tidak ada masalah terkait acara tabligh akbar bertajuk '3 Golongan yang Menahan Murka Allah' tersebut. Agus menuturkan, kegiatan pengajian tetap berlangsung sesuai dengan jadwal yang dibuat panitia.

"Insya Allah acaranya bakal digelar Ustadz UAS sendiri akan naik mimbar pukul 20.30 WIB sampai pukul 21.30 WIB," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement