Jumat 17 Jun 2022 07:54 WIB

Jamin Amankan UAS, Kapolres Ingin Kabupaten Bogor Tetap Kondusif

UAS mengisi tabligh akbar bertajuk '3 Golongan yang Menahan Murka Allah' di Jonggol.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat gabungan siap menjamin keamanan pelaksanaan tabligh akbar yang dihadiri Ustadz Abdul Somad di Masjid Perumahan Citra Indah City, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Jumat (17/6/2022) malam WIB. Pengamanan itu dilakukan oleh personel Polres Bogor dan Polsek Jonggol.

"Kami menyiapkan pengaman kegiatan tersebut, Bogor tetap kondusif," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin ketika dikonfirmasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).

Rencana kedatangan UAS sempat mendapatkan penolakan dari sekelompok warga. Sebuah video yang viral di media sosial (medsos) menunjukkan, sebanyak 14 orang membaca ikrar berisi penolakan kehadiran UAS di Perumahan Citra Indah City. Mereka menamakan dirinya sebagai Forum Masyarakat Cinta Damai (FMCD).

Panitia juga sudah memastikan UAS bakal mengisi tausiyah bertajuk '3 Golongan yang Menahan Murka Allah'. Salah seorang panitia, Agus menuturkan, masalah penolakan dari segelintir warga itu sudah diselesaikan secara baik-baik. Panitia sudah bertemu dengan pihak penolak dan mencapai kesepakatan.

Karena itu, ia berani menjamin, UAS bakal datang untuk mengisi pengajian di masjid perumahan elite tersebut. "Insya Allah besok acaranya bakal digelar Ustadz sendiri naik mimbar pukul 20.30 WIB sampai pukul 21.30 WIB," kata Agus.

Seorang warga Perumahan Citra Indah berinisial DV menjelaskan, alasan penolakan warga terhadap UAS. DV yang termasuk dalam video bersama 13 orang lain menuturkan, UAS ketika berceramah menyebarkan ajaran radikal. Dia mengaku, sebenarnya kegiatan tabligh akbar bukan pertama kali diadakan di Masjid Perumahan Citra Indah City. Namun, ulama dulu yang mengisi tausiyah tidak mendapatkan penolakan lantaran isi ceramahnya sejuk, aman, dan damai.

DV juga menyitir rilis Kementerian Agama (Kemenag) yang pernah merilis daftar penceramah yang direkomendasikan. Kala itu, UAS tidak masuk dalam daftar. "Kenapa juga kita menolak, karena UAS tidak masuk daftar penceramah yang direkomendasikan dari Kemenag. Terus pernah juga dilaporkan karena penistaan agama juga beberapa tahun lalu," ucap DV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement