REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Saat terjadi bencana abrasi di pesisir Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, ketinggian gelombang tidak signifikan. Keterangan ini disampaikan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror.
"Istilahnya gelombang tenang hanya 0 - 0,5 meter," kata Ricky di Manado.
Menurutnya, apabila agak ke laut Sulawesi ketinggian gelombang memang diperkirakan mencapai dua meter atau kira-kira 100 kilometer dari pesisir. "Tidak ada pengaruh signifikan apabila dikaitkan dengan tinggi gelombang," ucapnya.
Begitu pun dengan cuaca, menurut dia, tidak ada pengaruh langsung dengan ambruknya belasan rumah, jembatan serta menggerus jalan. "Dari sisi cuaca, curah hujan saat itu tidak signifikan," ujar Ricky.
Dia berharap baik masyarakat maupun instansi terkait melihat sejarah gelombang di masa lampau agar bisa menjadi acuan pembangunan. Pada Rabu (15/6/2022) pukul 14.00 WITA, abrasi pantai menyebabkan 15 rumah, satu jembatan, jalan, dan rumah penginapan di Kelurahan Uwuran dan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang rusak.