Jumat 17 Jun 2022 08:24 WIB

BMKG: Tinggi Gelombang tidak Signifikan Saat Abrasi di Amurang Minahasa Selatan

Saat terjadi abrasi di pesisir Amurang ketinggian gelombang tidak signifikan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga melihat lokasi terdampak abrasi di pesisir pantai di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/6/2022). Bencana abrasi pantai sepanjang kurang lebih 75 meter yang terjadi pada Rabu (15/6) petang tersebut, menghanyutkan setidaknya 25 rumah warga, sejumlah resor dan hotel, memutus ruas jalan raya, merubuhkan infrastruktur jembatan serta merusak sejumlah fasilitas umum.
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono
Sejumlah warga melihat lokasi terdampak abrasi di pesisir pantai di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/6/2022). Bencana abrasi pantai sepanjang kurang lebih 75 meter yang terjadi pada Rabu (15/6) petang tersebut, menghanyutkan setidaknya 25 rumah warga, sejumlah resor dan hotel, memutus ruas jalan raya, merubuhkan infrastruktur jembatan serta merusak sejumlah fasilitas umum.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Saat terjadi bencana abrasi di pesisir Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, ketinggian gelombang tidak signifikan. Keterangan ini disampaikan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror.

"Istilahnya gelombang tenang hanya 0 - 0,5 meter," kata Ricky di Manado.

Baca Juga

Menurutnya, apabila agak ke laut Sulawesi ketinggian gelombang memang diperkirakan mencapai dua meter atau kira-kira 100 kilometer dari pesisir. "Tidak ada pengaruh signifikan apabila dikaitkan dengan tinggi gelombang," ucapnya.

Begitu pun dengan cuaca, menurut dia, tidak ada pengaruh langsung dengan ambruknya belasan rumah, jembatan serta menggerus jalan. "Dari sisi cuaca, curah hujan saat itu tidak signifikan," ujar Ricky.

Dia berharap baik masyarakat maupun instansi terkait melihat sejarah gelombang di masa lampau agar bisa menjadi acuan pembangunan. Pada Rabu (15/6/2022) pukul 14.00 WITA, abrasi pantai menyebabkan 15 rumah, satu jembatan, jalan, dan rumah penginapan di Kelurahan Uwuran dan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang rusak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement