Jumat 17 Jun 2022 09:33 WIB

IQ Air Nyatakan Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Kualitas udara di Jakarta pada Jumat pukul 07.50 WIB mencapai indeks 160.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga data kualitas udara, IQ Air kembali menempatkan kualitas udara Jakarta di posisi pertama kota di dunia dengan kualitas udara terburuk pada Jumat (17/6/2022) pagi WIB. Lembaga data kualitas udara, IQ Air melalui laman resmi di Jakarta, mencatat kualitas udara di Jakarta hingga pukul 07.50 WIB mencapai indeks 160.

Adapun indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 merupakan kategori udara yang tidak sehat. Konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.

IQ Air menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker, menghidupkan pemurni udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah. Sebelumnya, Rabu (15/6/2022), kualitas udara Jakarta juga menduduki posisi pertama di dunia dengan indeks kualitas udara tidak sehat mencapai 188 pada pukul 11.00 WIB.

Sementara itu, pemandangan kabut menyelimuti gedung-gedung pencakar langit di Jakarta pada Jumat pagi mengindikasikan kualitas udara yang buruk di tengah cuaca Ibu Kota yang berawan. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan volume kendaraan yang meningkat, turut memicu kualitas udara Ibu Kota menjadi buruk.

"Memang Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022). Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mencatat pada Rabu, suhu udara yang rendah dan tingkat kelembaban yang tinggi membuat akumulasi polutan sehingga mendorong polusi udara di Ibu Kota.

"Akibatnya polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan. Berdasarkan perkiraan BMKG, pada Jumat, suhu udara di Jakarta berada pada kisaran minimum 25 hingga maksimum 32 derajat Celcius. Untuk tingkat kelembaban udara diperkirakan berada pada rentang minimum 75 hingga 100 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement