Jumat 17 Jun 2022 09:52 WIB

Sejarah Hari Ini: Mumtaz Mahal Wafat

Mumtaz Mahal, sang inspirasi indah Taj Mahal menghembuskan nafas terakhir

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Taj Mahal di India.
Foto: EPA
Taj Mahal di India.

REPUBLIKA.CO.ID, AGRA - Pada 17 Juni 1632, Mumtaz Mahal, sang inspirasi indah Taj Mahal menghembuskan nafas terakhir ketika melahirkan putri bungsunya. Mumtaz Mahal bernama asli Arjumand Banu Begum.

Dilansir laman Britannic, Jumat (17/6/2022), ia lahir di Agra pada April 1593 Masehi atau 1001 Hijriyah. Mumtaz menikah dengan Kaisar Shah Jahan yang bernama asli Pangeran Khuram pada usia 14 tahun. Namanya berganti menjadi Mumtaz Mahal ketika suaminya diangkat menjadi raja dan bergelar Shah Jahan pada 1612.

Pernikahan keduanya diharapkan dapat memperkuat kedudukan Ratu Nur Jahan sebagai ibu suri. Mereka dikaruniai 13 anak.

Setelah beberapa tahun menemani sang Kaisar dalam masa pemerintahannya, Mumtaz mengembuskan napas terakhir ketika melahirkan putri bungsunya. Menjelang ajal ia sempat meminta kepada sang suami untuk tidak menikah lagi.

Suami yang sangat mencintainya segera menyetujui permintaan tersebut. Sebagai wujud cinta sang suami, pemakamannya pun dibangun dengan megah dan terkenal di seluruh dunia.

Taj Mahal adalah sebuah tanda cinta dan kehilangan yang dalam dari Kaisar Shah Jahan, kepada istri ketiganya Mumtaz Mahal.

Pembangunan Taj Mahal pun memakan waktu hingga 22 tahun. Separuh harta kerajaan disisihkan khusus untuk membangun karya megah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement