Jumat 17 Jun 2022 14:58 WIB

Said bin Amir, Sahabat Nabi yang Lebih Memilih Sedekah daripada Investasi

Sedekah lebih dipilih Said bin Amir dari pada investasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Said bin Amir, Sahabat Nabi yang Lebih Memilih Sedekah daripada Investasi. Foto:   investasi (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Said bin Amir, Sahabat Nabi yang Lebih Memilih Sedekah daripada Investasi. Foto: investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Said bin Amir, sahabat Nabi Muhammad SAW, pernah menerima mandat oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk bertugas sebagai gubernur wilayah Himsh. Namun Said bin Amir menolaknya. Penolakan ini tidak diterima oleh Umar bin Khattab.

Dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, disebutkan bahwa Umar berkata, "Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu menolak tugas ini. Apakah kalian memikulkan amanat di pundakku menjadi khalifah, lantas kalian membiarkanku bekerja sendirian?"

Baca Juga

Kemudian Said pun menerima tugas tersebut karena merasa iba kepada Umar. Sebelum berangkat ke Himsh, Said diberi uang oleh Umar bin Khattab. Mengetahui hal tersebut, istri Said menyarankan agar uang tersebut diinvestasikan sebagai modal dagang.

Namun, Said tidak menginvestasikan uang tersebut sebagai modal tersebut, tetapi dia menyedekahkannya. Saat istrinya bertanya tentang uang itu, Said berkata bahwa modal dagangnya telah berkembang cukup pesat dan bertambah.

Meski demikian, istri Said pada akhirnya tahu dari kerabatnya bahwa Said telah menyedekahkan uang tersebut. Said bin Amir pun menyampaikan, "Banyak sahabatku yang mendahuluiku menghadap Allah. Dan aku tidak ingin menyimpang dari jalan mereka walaupun aku punya dunia dan isinya. Istri Said pun rela atas apa yang dilakukan suaminya.

Dari Salman bin Amir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah kepada orang miskin (bernilai) satu sedekah. Tetapi sedekah kepada kerabat (bernilai) dua sedekah, pertama pahala sedekah, kedua pahala (jaga) silaturrahim." (HR At-Tirmidzi)

Dalam sebuah hadist, dikatakan, "Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu Muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang disegel)." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Islam menaruh perhatian penting pada sedekah. Ada sejumlah hikmah dari sedekah. Dalam hadis riwayat Thabrani dan al-Baihaqi, disebutkan sedekah dapat mengatasi orang yang sakit. Nabi SAW bersabda, "Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah."

Sedekah juga bisa menolong seorang Muslim di Hari Kiamat. "Setiap orang berada di bawah bayangan sedekahnya hingga manusia selesai diputuskan hukumnya," demikian sabda Nabi SAW dalam hadis riwayat Ahmad.

Dalam hadis riwayat Bukhari, pun disebutkan tentang hikmah di balik sedekah. Nabi SAW bersabda, "Lindungilah diri kalian dari neraka walaupun dengan sedekah sebiji kurma".

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement