Jumat 17 Jun 2022 18:49 WIB

Sleman Kekurangan Persediaan Hewan Qurban

Karena ada wabah PMK, mekanisme pemasukan ternak dari luar daerah diperketat.

Petugas memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa saat ini Sleman kekurangan persediaan hewan qurban akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). "Kebutuhan hewan qurban di Sleman untuk sapi diprediksi sebanyak 8.268 ekor, sedangkan ketersediaan saat ini ada 4.260 ekor, sehingga ada kekurangan 4.008 ekor," kata Plt Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Kabupaten Sleman Drh Nawangwulan di Sleman, Jumat (17/6/2022).

Menurut dia, kebutuhan akan hewan qurban kambing mencapai sekitar 2.529 ekor dan ketersediaan saat ini 2.156 ekor dan kekurangan 373 ekor. "Kemudian kebutuhan domba 7.082 ekor, ketersediaan 6.029 ekor dan kekurangan 1.053 ekor," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan, karena pertimbangan tersebut maka Sleman harus menambah pasokan ternak dari luar daerah. "Pada masa wabah PMK ini, mekanisme pemasukan ternak dari luar daerah akan dilakukan dengan persyaratan yang ketat," katanya.

Nawangwulan mengatakan, selain Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan karantina 14 hari, peternak juga harus meningkatkan kondisi kesehatan hewan dengan memberikan vitamin. "Kemudian melaporkan kepada petugas kesehatan hewan di pusat kesehatan hewan (puskeswan) terdekat," katanya.

Ia mengatakan, jika ditemukan ada hewan ternak yang tidak sehat, wajib dipisahkan dari ternak yang sehat. "Persyaratan ketat ini juga berlaku bagi pedagang yang akan mengeluarkan ternak dari Kabupaten Sleman ke luar daerah, termasuk bagi pedagang ternak yang menggelar pasar tiban di Sleman wajib mendapat izin dari kelurahan dan kapanewon (kecamatan) yang menerbitkan persyaratan bagi pedagang pasar tiban ternak," katanya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement