REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus terhenti di babak perempat final Indonesia Open 2022. Dalam laga penuh drama karena Yeremia cedera saat unggul 20-18 di gim tiga, pasangan berjuluk the Prayer akhirnya kalah 21-14, 12-21, dan 20-22 dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Gim ketiga saat posisi unggul 20-17 Yeremia mengambil bola depan net sambil menjatuhkan tubuh. Bola dapat dikembalikan, tetapi datangnya tanggung dan mampu di tuntaskan pemain Malaysia untuk memperkecil ketinggalan menjadi 18-20.
Ternyata Yeremia sebelum jatuh ada gerakan yang membuat lutut kirinya bergeser. Dia terlihat kesakitan sembari memegangi lutut kirinya. Tim medis pun datang. Untuk memberikan perawatan. Namun nampaknya cederanya cukup serius.
Yeremia menolak menyerah, pertandingan dilanjutkan. Yeremia masuk ke lapangan dalam kondisi pincang. Hanya bertumpu pada satu kaki kanan. Dengan kondisi seperti itu baik Aaron Chia maupun Soh Wooi Yik menunjukan sifat sportif, hanya mengarahkan bola kepada Pramudya. Dua angka mudah pun berhasil didapat ganda Malaysia, 20-20.
Yeremia kembali meminta perawatan medis. Penonton sudah ikhlas kalau Yeremia tidak melanjutkan laga. Pasangan Malaysia juga memberi isyarat agar laga tidak dilanjutkan. Panitia pun sudah menyiapkan kursi roda untuk membawa keluar Yeremia.
Lagi-lagi Yeremia menolak menyerah. Kursi Roda dikembalikan, permainan dilanjutkan dengan kondisi tidak imbang. Yeremia/Pramudya pun akhirnya kalah 20-22. Sebuah aksi heroik dari seorang Yeremia yang ingin menuntaskan laga, walau kondisi tak lagi normal.
Tepuk riuh penonton, pelukan dari sang lawan saat laga berakhir, hingga pelatih Malaysia Rexy Mainaky pun langsung masuk ke lapangan cukup lama memeluk dan memberi semangat Yeremia yang terlentang tak berdaya.
Kursi roda kembali masuk ke lapangan dengan membawa Yeremia yang terlihat menahan sakit. Penonton pun berdiri memberikan semangat, yang dibalas lambaian tangan oleh Yeremia.
Pramudya usai laga mengungkapkan mengenai laga tadi. Dari awal ia dan Yeremia bermain cukup baik, bahkan gim satu bisa konsisten hingga akhir.
"Gim dua juga baik, namun usai interval banyak kesalahan, lalu kami kembali lagi di gim tiga. Dan itu berhasil hingga skor 20. Dan musibah terjadi. Secara keseluruhan main bagus," ujar Pramudya. "Tadi saya tanya ke Yeremia apa mau lanjutkan karena hanya tinggal satu poin. Dia tidak bisa jawab, hanya mengucap sakit-sakit saja. Kalau mau lanjut kamu depan saja, tetapi Yeremia sudah gak bisa gerak. Kayaknya lututnya geser."
Mengenai kondisi Yeremia, Pramudya belum mau berspekulasi. "Nanti akan di MRI dokter serius atau tidaknya, sudah minum obat penghilang rasa nyeri 10-15 menit didiamkan dulu. Semoga tidak terlalu parah. Kalau kondisi baik-baik saja selanjutnya kami akan tur Asia, Malaysia dan Singapura. Mohon doanya," pungkasnya.