REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengingatkan daerah untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster. Reisa mengatakan, capaian vaksin booster di Indonesia hingga saat ini baru mencapai sekitar 48 juta orang.
"Sampai tanggal 12 Juni 2022 provinsi Bali merupakan provinsi satu-satunya di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 60 persen capaian vaksinasi Booster," ujar Reisa dalam keterangan persnya secara virtual, Jumat (17/6).
Reisa mengatakan, ada 29 provinsi belum mencapai 30 persen vaksinasi booster bagi masyarakatnya. Karena itu, ia mendorong peningkatan vaksinasi booster di setiap wilayah.
Reisa mengingatkan, imunitas atau kekebalan dari vaksin sebelumnya tidak selamanya tingga. Karena setelah beberapa bulan, kadar atau jumlah antibodi akan menurun sehingga perlu disuntikan booster agar meningkat kembali dan memberikan proteksi yang optimal. "Mari tingkatkan kembali daya tahan tubuh kita yakni antibodi yang kita dapatkan melalui Booster vaksin Covid-19," ujar Reisa.
Reisa menambahkan, dengan telah terkonfirmasi masuknya dua subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5, maka peningkatan imunitas tubuh perlu dilakukan. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, proteksi diri penting untuk mencegah lonjakan kasus akibat dari kehadiran varian baru.
"Maka kita harus meningkatkan kembali kewaspadaan dan persiapan diri dengan baik termasuk dengan melakukan booster atau suntikan ketiga vaksin Covid 19," ujarnya.
Menurut Reisa, booster menjadi hal utama yang kini sangatlah penting terutama dengan adanya sub varian baru.
"Dengan tingginya imunitas atau kekebalan dalam tubuh kita dan masyarakat, maka diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus yang tinggi kembali dan angka kesakitan serta kefatalan dapat menurun," ujarnya.