REPUBLIKA.CO.ID, CIBINOG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Developments Goals/SDGs) karena cakupannya yang luas di seluruh Indonesia. "Ini bagian dari SDGs karena program ini dinikmati di 514 kabupaten/kota se-Indonesia," tutur Menko Perekonomian Airlangga dalam acara Temu Raya #KitaPrakerja di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).
Ketua Komite Cipta Kerja itu menjelaskan bahwa 56 persen peserta Kartu Prakerja tinggal di desa, 49 persen adalah perempuan. Lalu sekitar tiga persen adalah penyandang disabilitas.
Sebanyak 30 persen peserta Kartu Prakerja yang dahulu merupakan pengangguran kini telah bekerja atau menjadi wirausaha. 90 persen mengatakan Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.
Airlangga juga menyatakan program itu merupakan salah satu program pemerintah kepada masyarakat (government to people/G to P) paling masif dibanding negara lain. Program Kartu Prakerja sendiri dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2019 yang bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kartu Prakerja telah mencapai gelombang ke-32 dengan lebih dari 12,8 juta penerima manfaat. Ditemui usai melakukan dialog dengan alumni Kartu Prakerja, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa program tersebut memang memberikan manfaat seperti yang disampaikan dalam pembicaraan Presiden dengan empat alumni di atas panggung dalam acara itu.
"Ini akan dilanjutkan, akan diteruskan termasuk tahun depan anggarannya sudah ada," tutur Presiden Joko Widodo.