Sabtu 18 Jun 2022 06:26 WIB

Biden Sebut Kunjungan ke Saudi tidak Khusus untuk Bertemu MBS

Biden akan menghadiri pertemuan internasional.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
 Presiden Joe Biden. Biden Sebut Kunjungan ke Saudi tidak Khusus untuk Bertemu MBS
Foto: APAP/Susan Walsh
Presiden Joe Biden. Biden Sebut Kunjungan ke Saudi tidak Khusus untuk Bertemu MBS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada Jumat (17/6/2022), tidak bepergian ke Arab Saudi secara eksplisit untuk bertemu dengan pemimpin de facto Mohammed bin Salman (MBS) selama perjalanan bulan depan. Dia mengatakan, melihat putra mahkota Arab Saudi sebagai bagian dari hubungan yang lebih luas dari pertemuan internasional.

"Saya tidak akan bertemu dengan MBS. Saya akan menghadiri pertemuan internasional, dan dia akan menjadi bagian dari itu," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya bagaimana selama perjalanannya ke Arab Saudi dia akan menangani topik pembicaraan tentang pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.

Baca Juga

Rencana Biden untuk bertemu putra mahkota adalah bagian dari perjalanan pertamanya ke kawasan Teluk sebagai presiden. Dia telah dikritik oleh anggota parlemen AS, termasuk beberapa dari partai Demokrat dan pembela hak asasi manusia karena menilai kunjungan itu bertentangan dengan janjinya untuk menempatkan hak asasi manusia di jantung kebijakan luar negeri AS.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan presiden melakukan perjalanan ke Arab Saudi atas undangan Raja Salman bersama dengan delapan kepala negara tambahan untuk Konferensi Tingkat Tinggi GCC+3. Biden dan pejabat AS juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Raja Salman dan timnya, yang akan mencakup putra mahkota.

Sebagai calon presiden dalam masa kampanye, Biden mengatakan, ingin menjadikan Arab Saudi sebagai "pariah". Namun, perjuangannya mengurangi rekor harga bensin yang tinggi tahun ini telah memperumit situasi. AS mendesak negara-negara penghasil minyak untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi kerugian Rusia menyusul sanksi Barat terhadap atas invasinya ke Ukraina.

Beberapa minggu setelah menjabat, Biden mengubah kebijakan AS tentang Arab Saudi, mengadopsi sikap yang lebih keras atas catatan hak asasi manusia negara kerajaan itu dan khususnya pembunuhan jurnalis Washington Post di Turki. Intelijen AS melibatkan putra mahkota dalam pembunuhan itu.

Pemerintah Saudi telah membantah keterlibatannya. Gedung Putih mengatakan, baru-baru ini bulan ini, pandangan Biden tidak berubah.

https://www.reuters.com/world/middle-east/biden-says-he-wont-meet-with-saudi-crown-prince-talks-part-broader-meeting-2022-06-17/

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement