REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal dan berkontribusi aktif dalam peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Hal ini dipastikan melalui implementasi PP No 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, salah satunya di KEK Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma menyampaikan, salah satu bentuk nyata upaya KSP yakni memfasilitasi kesepakatan kerjasama antara PT Belitung Pantai Intan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung yang meliputi pelatihan barista, pelatihan pembuatan pastry, pelatihan selam, dan pelatihan housekeeping.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan link and match di KEK Tanjung Kelayang. Selanjutnya, KSP juga akan mendorong kesepakatan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU).
“Pendidikan vokasi harus mewujudkan visi besar Presiden Joko Widodo, yakni memastikan kebekerjaan dengan mendorong link and match dengan dunia usaha dan dunia industri. KEK harus menyerap tenaga kerja maksimal, terutama dari siswa-siswi pendidikan vokasi yang terampil,” kata Panutan dikutip dari siaran pers KSP, Sabtu (18/6).
Ia mengatakan, harapan KSP agar BLK sebagai salah satu bentuk pelatihan vokasi, tidak hanya memperhatikan output dari pelatihan namun juga outcome dan aspek kebekerjaan dari peserta pelatihan vokasi agar terserap ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Berdasarkan data BPS, penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bangka Belitung pada Februari 2022 masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 22,92 persen dan pertambangan sebesar 20,32 persen. Sedangkan, penyerapan tenaga kerja oleh sektor pariwisata masih 5,24 persen.
KEK Tanjung Kelayang sendiri mempunyai target penyerapan tenaga kerja sebanyak 3 ribu hingga 5 ribu tenaga kerja di dalam kawasan.
Namun, pihak pengelola KEK Tanjung Kelayang menyatakan kesulitannya dalam mencari tenaga kerja lokal yang ingin dan mampu untuk bekerja di sektor pariwisata. Hal ini karena sektor pariwisata yang kurang diminati dibandingkan sektor pertanian dan pertambangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada KSP yang telah mempertemukan kami dengan mitra-mitra kami [BLK] di Belitung,” ujar Daniel Alexander, selaku Direktur PT Belitung Pantai Intan, pengelola KEK Tanjung Kelayang.