Sabtu 18 Jun 2022 12:26 WIB

Atasi Krisis Pernikahan, Al Azhar Sarankan Kaum Muda Batalkan Bulan Madu

Al Azhar meluncurkan inisiatif agar pasangan mengadakan pernikahan sederhana.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Cincin kawin. Atasi Krisis Pernikahan, Al Azhar Sarankan Kaum Muda Batalkan Bulan Madu
Foto: flickr
Cincin kawin. Atasi Krisis Pernikahan, Al Azhar Sarankan Kaum Muda Batalkan Bulan Madu

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Universitas Al-Azhar di Mesir meluncurkan inisiatif untuk menyarankan pasangan yang bertunangan menghemat uang dengan mengadakan pernikahan sederhana, mas kawin sederhana, dan membatalkan bulan madu mereka.

 

Baca Juga

Dilansir The New Arab, Rabu (15/6/2022), Akademi Penelitian Islam Al-Azhar mengumumkan sebuah inisiatif memerangi kebiasaan budaya yang berlebihan seputar pernikahan. Kebiasaan tersebut dikatakan berkontribusi pada kurangnya pernikahan pada orang dewasa muda.

 

Proyek yang diluncurkan pada Ahad (12/6/2022) itu meneliti beberapa tahap pernikahan dan kesulitan yang dihadapi kaum muda. Inisiatif ini terutama menilai periode pertunangan, persiapan pernikahan, dan pernikahan itu sendiri.

 

Inisiatif ini merekomendasikan periode pertunangan harus sederhana dengan tamu terbatas pada orang tua dan keluarga dekat. Hanya cincin pertunangan dan hadiah kecil yang harus diberikan untuk tujuan menyatakan cinta, bukan untuk dibanggakan oleh keluarga.

 

Dalam banyak budaya, keluarga mempelai pria sering memberikan hadiah mewah kepada pengantin wanita sebagai simbol status. Hal tersebut untuk menandai kemurahan hati keluarga pengantin pria dan menunjukkan kelayakan pengantin wanita. Semakin banyak hadiah, semakin diterima pengantin wanita.

 

Inisiatif ini merekomendasikan agar keluarga pengantin membahas anggaran untuk pernikahan, mahar, dan biaya lainnya sebelum menandatangani kontrak pernikahan. Al Azhar juga menyarankan periode pertunangan sebaiknya sesingkat mungkin untuk mencegah masalah yang dapat menghentikan pernikahan.

 

Namun, kritikus mengatakan periode pertunangan yang singkat akan menyebabkan pasangan tidak cukup mengenal satu sama lain dan mengabaikan pelanggar kesepakatan sebelum pasangan menikah. Akademi merekomendasikan agar calon pasangan menikah mengambil kelas pernikahan dan memilih tempat tinggal yang terjangkau tanpa kondisi yang tidak perlu dan furnitur mewah.

 

Hal tersebut juga merekomendasikan upacara pernikahan kecil dan murah untuk menghilangkan biaya keramahtamahan. Orang tua di kedua sisi pernikahan harus menahan diri dari pemberian pakaian oleh pengantin. Inisiatif ini juga menyarankan pernikahan tidak melakukan pemotretan dan menghindari bepergian untuk bulan madu demi menghemat uang.

 

Inisiatif muncul ketika seorang anggota parlemen Mesir meminta pemimpin negaranya melihat kekayaan seorang pejabat pemerintah yang diduga menghabiskan ratusan ribu dolar untuk pernikahan bertabur bintang. Pernikahan tersebut menyebabkan kemarahan di negara yang kekurangan uang itu.

Mantan juru bicara kementerian kesehatan Khaled Megahed merayakan pernikahannya akhir pekan lalu di sebuah hotel di Kairo yang menghadap ke sungai Nil, dikelilingi oleh beberapa wajah paling terkenal di Mesir, termasuk penyanyi Amr Diab dan Mohamed Ramadan. Pernikahan tersebut, menurut laporan berita merupakan pernikahan kedua Megahed dalam waktu satu tahun.

Pernikahan diketahui menelan biaya hingga 10 juta pound Mesir (534 ribu dolar AS) atau setara Rp 7 miliar. Pernikahan terjadi ketika jutaan orang Mesir berjuang untuk menutupi biaya kebutuhan dasar.

https://english.alaraby.co.uk/news/new-al-azhar-initiative-encourages-modest-weddings

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement