Sabtu 18 Jun 2022 12:50 WIB

Kapal Perang Rusia Dilaporkan Langgar Perairan Teritorial Denmark di Laut Baltik

Pelanggaran teritorial Denmark diduga dilakukan kapal perang Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Kapal Perang Rusia Dilaporkan Langgar Perairan Teritorial Denmark di Laut Baltik. Foto:   Seorang pelaut Rusia memberi hormat di haluan Kapal Penjelajah Rudal Moskva, kiri, saat awak kapal patroli Rusia Pitliviy, kanan, bersiap untuk menambatkan kapal, di Sevastopol, Krimea, 30 Maret 2014. Moskva dibangun di Ukraina selama era Soviet dan sekarang menjadi andalan armada Laut Hitam Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Kapal Perang Rusia Dilaporkan Langgar Perairan Teritorial Denmark di Laut Baltik. Foto: Seorang pelaut Rusia memberi hormat di haluan Kapal Penjelajah Rudal Moskva, kiri, saat awak kapal patroli Rusia Pitliviy, kanan, bersiap untuk menambatkan kapal, di Sevastopol, Krimea, 30 Maret 2014. Moskva dibangun di Ukraina selama era Soviet dan sekarang menjadi andalan armada Laut Hitam Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID,COPENHAGEN -- Sebuah kapal perang Rusia telah melanggar perairan teritorial Denmark di Laut Baltik sebanyak dua kali. Insiden itu terjadi saat festival tahunan yang dihadiri oleh legislator senior dan pengusaha di Pulau Christianso, pada Jumat (17/6/2022).

Kapal perang Rusia memasuki perairan Denmark tanpa izin pada pukul 2:30 pagi waktu setempat. Setelah ada pesan radio dari angkatan laut Denmark, kapal tersebut segera meninggalkan daerah itu. Pulau Christianso terletak 300 km dari eksklave Rusia, Kaliningrad. Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod memanggil duta besar Rusia atas insiden tersebut. 

Baca Juga

“Provokasi Rusia sangat tidak bertanggung jawab, dan sama sekali Taktik pengganggu tidak berhasil melawan Denmark. Duta Besar Rusia telah dipanggil," ujar Kofod dalam cuitannya di Twitter.

Festival tahunan ini dihadiri oleh pejabat senior pemerintah, termasuk Kofod dan Perdana Menteri Mette Frederiksen. Menteri Pertahanan Denmark Morten Bodskov mengatakan, tidak ada ancaman langsung terhadap peristiwa itu. Bodskov menambahkan, ini bukan pertama kalinya Rusia melanggar wilayah Denmark.

“Kita harus menerima bahwa Laut Baltik menjadi daerah dengan ketegangan tinggi,” kata Bodskov, dilansir Aljazirah, Sabtu (18/6/2022).

Denmark telah mengirim peluncur anti-tank dan sistem rudal anti-kapal ke Ukraina sejak invasi Rusia pada bulan Februari. Bulan lalu, menteri pertahanan Ukraina mengatakan, Kiev telah mulai menerima rudal Harpoon dari Denmark, pengiriman yang merupakan hasil kerja sama antara beberapa negara.

Pada Jumat (17/6/2022), Ukraina mengatakan, pasukannya telah menyerang kapal angkatan laut Rusia dengan dua rudal Harpoon di Laut Hitam. Ini pertama kalinya Ukraina mengklaim telah menyerang kapal Rusia dengan senjata anti-kapal yang dipasok Barat. 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement