REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau kondisi terkini pascabencana dan dukungan untuk penguatan pemerintah daerah Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dalam tanggap darurat bencana abrasi pantai di wilayah ini. BNPB menyerahkan dukungan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp 500 juta kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, yang diharapkan dapat segera digunakan dalam proses tanggap darurat.
Di samping itu, BNPB juga memberikan dukungan lain berupa bantuan logistik beras 5 kilogram sebanyak 300 karung, air mineral 300 dus, mie instan 300 dus, rendang 300 bungkus, ikan sarden 30 dus, matras 250 buah dan selimut 500 buah. Bantuan diserahkan secara simbolis dan diterima langsung oleh Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar.
Suharyanto mengungkap data perkembangan kaji cepat bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan per Jumat (17/6/2022), bahwa sebanyak 353 warga yang mengungsi. Adapun kerugian materiil yang dihimpun sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 1 jembatan rusak berat, 5 unit cottage terdampak, 1 unit kafetaria, dan kawasan destinasi wisata juga turut terdampak.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BNPB juga menyempatkan untuk meninjau langsung lokasi bencana abrasi pesisir pantai yang menyebabkan jembatan Amurang sepanjang 72 meter putus. Selain itu, terlihat banyak masyarakat yang masih mendekati lokasi terdampak. Suharyanto mengingatkan masyarakat untuk segera menjauh dan tidak mendekati lokasi kejadian karena dapat membahayakan.
"Awas hati-hati ya, jangan dekat-dekat ke sana (jembatan putus), takut nanti jatuh," kata Suharyanto seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (18/6/2022).
Agenda dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu titik lokasi pengungsian yang berada di Kantor Lurah Lewet Amurang. Setelah tiba, Suharyanto langsung mendatangi mobil dapur umum yang sudah beroperasi sejak posko pengungsian diaktifkan. Setelah itu, Suharyanto juga menyempatkan diri untuk berbincang dan menyemangati warga terdampak yang berada di pengungsian.
"Semangat ya, tidak perlu khawatir kami akan terus dampingi dan pastikan kebutuhan Bapak/Ibu selama di pengungsian akan terpenuhi," ujarnya.