REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah ledakan terjadi di sebuah kuil Sikh di Kabul pada Sabtu (18/6/2022) pagi dan sedikitnya dua orang terluka dalam insiden itu, kata pihak berwenang.
"Ada sekitar 30 orang di dalam kuil. Kami tidak tahu berapa dari mereka yang selamat atau berapa yang meninggal. Taliban tidak mengizinkan kami masuk, kami tak tahu harus melakukan apa," kata pengurus kuil, Gornam Singh, kepada Reuters.
Juru bicara di kementerian dalam negeri Taliban mengatakan dua orang terluka setelah beberapa penyerang mengendarai sebuah mobil berisi peledak ke kawasan itu. Mobil tersebut lalu meledak sebelum mencapai sasaran, dan pihak berwenang sedang mengamankan lokasi kejadian, kata dia.
Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan itu. Rekaman yang disiarkan media penyiaran setempat Tolo memperlihatkan asap tebal dari lokasi kejadian. Kelompok Taliban yang memerintah Afghanistan mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak berkuasa pada Agustus. Namun, para pemimpin dunia dan pengamat mengatakan ancaman pemberontakan di kalangan militer masih tetap ada.
Sejumlah serangan terjadi dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya diklaim oleh ISIS sebagai perbuatan mereka. Pada 2020, serangan ISIS di sebuah kuil lain di Kabul menewaskan 25 orang. Sebuah ledakan pada Jumat di sebuah masjid di kota Kunduz menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, menurut pihak berwenang.
Sikh adalah komunitas agama minoritas di Afghanistan, jumlahnya sekitar 300 keluarga sebelum negara itu jatuh ke tangan Taliban. Banyak dari mereka yang meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa, menurut anggota komunitas dan laporan media.