Sabtu 18 Jun 2022 21:27 WIB

Jamkrindo Berdayakan Disabilitas Dorong Kemampuan Bidang Komunikasi

Pelatihan public speaking Jamkrindo mengarah pada disabilitas tuna netra dan daksa

Jamkrindo Berdayakan Disabilitas Dorong Kemampuan Bidang Komunikasi
Foto: istimewa
Jamkrindo Berdayakan Disabilitas Dorong Kemampuan Bidang Komunikasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, berbicara di depan umum (public speaking) bukanlah sesuatu yang mudah. Perasaan takut, gugup, dan tak percaya diri seringkali menjadi kendala, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas. 

Dalam rangka melakukan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, PT Jamkrindo mengadakan pelatihan public speaking untuk membantu pengembangan keterampilan di bidang komunikasi.

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka kegiatan sosial rangkaian HUT ke-52 PT Jamkrindo dan dikhususkan bagi difabel tuna netra dan tuna daksa. 

“Semoga pelatihan ini dapat membantu teman disabilitas mengeksplorasi dan melatih kemampuan public speaking mereka sehingga  dapat membantu pengembangan diri dan pengembangan karir mereka di masa akan datang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/6/2022).

Adapun pelatihan yang dilakukan mencakup pembelajaran Master of Ceremony dan dilakukan dari 18 Juni sampai 4 Juli 2022, di Melawai, Jakarta Selatan. Dalam kegiatan tersebut Jamkrindo bekerjasama dengan Speak Project sebagai lembaga yang akan memberikan pelatihan untuk para teman difabel.

CEO Speak Project Sandika Dewi Rosalini mengapresiasi langkah Jamkrindo memberikan pelatihan public speaking untuk teman-teman disabilitas. Menurutnya pelatihan tersebut  akan sangat memberikan manfaat dalam pengembangan soft skill  bagi teman-teman difabel. “Kami memberikan apresiasi bagi Jamkrindo untuk inisiasinya memberdayakan teman-teman difabel untuk lebih maju dan melakukan pengembangan diri,” ujarnya.

Selain memberikan pelatihan public speaking, secara terpisah Jamkrindo juga memberikan bantuan kaki palsu untuk penyandang disabilitas. Bantuan tersebut diberikan kepada Muhamad Riki (10 Tahun), Sri Yuniar (9 tahun), Noermas Nuryadin (30 tahun), Ahmad Syahril (38 tahun) dan Bima Raditya (13 tahun).

Ahmad Syahril menuturkan kakinya terpaksa diamputasi pada 2016 karena adanya luka infeksi yang menyebar hingga ke betis kakinya. Ia berterima kasih kepada Jamkrindo karena telah mewujudkan keinginannya untuk memiliki kaki palsu. “Terima kasih Jamkrindo, harapan setelah mendapatkan kaki palsu saya bisa mencari nafkah lebih giat lagi,” ujarnya.

Tak hanya pemberian bantuan kepada teman-teman disabilitas, Jamkrindo juga melakukan berbagai kegiatan sosial dalam rangkaian HUT ke-52 antara lain, pemberian bantuan 5.200 pasang sepatu bagi siswa/i, pemberian bantuan sosial paket sembako serta pelaksanaan donor darah bekerja sama dengan PMI. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement