REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona Joan Laporta berencana memberikan penghormatan khusus untuk Lionel Messi. Ia merasa sang penyerang pantas mendapatkan hal itu.
Hubungan Laporta dan Messi memburuk. Tepatnya setelah Barca mengumumkan tak bisa memperbaharui kontrak La Pulga. Ini karena masalah keuangan yang dialami klub tersebut.
Alhasil, kapten Argentina berstatus bebas transfer pada musim panas 2021. Ia lantas menerima pinangan Paris Saint Germain. Semua terjadi dengan cepat.
Laporta mengakui, ia telah membuat keputusan tersulit sepanjang ia memimpin Barca. Tapi ia tak pernah menyesalinya. Ia akan selalu mendahulukan kepentingan klub.
Dalam situasi pandemi Covid-19, Messi tidak menjalani momen perpisahan semestinya. Ia belum sempat menyapa penggemar pada hari terakhirnya di Camp Nou.
Laporta merasa pihaknya berhutang pada pemilik tujuh trofi Ballon d'Or itu. Ia ingin memperbaiki relasi antara mereka. Caranya dengan memberi waktu khusus bagi klub dan pendukung Blaugrana untuk menyapa La Pulga.
"Keadaan memaksa kami untuk melakukan apa yang kami lakukan, tetapi itu tidak dapat merusak pengakuan bahwa kami berutang padanya. Saya harap kami dapat melakukannya lebih cepat daripada nanti. Kami dapat memberi penghormatan kepada pemain yang telah memberi kami begitu banyak," kata tokoh yang dalam 10 hari ke depan, berusia 60 tahun ini, dikutip dari espn, Sabtu (18/6/2022).
Messi merupakan jebolan akademi La Masia. Sejak 2004 ia menembus tim utama. Ia meraih segalanya dalam balutan kostum Raksasa Katalan. Beberapa di antaranya, 10 gelar La Liga Spanyol, dan empat mahkota Liga Champions. Total ia berkostum Barcelona dalam 778 laga di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mengoleksi 672 gol.
Barca merancang laga spesial untuk menghormati Messi pada 2024, di Camp Nou. Saat itu, Blaugrana berulang tahun ke-125.