REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lotte Chemical sepakat untuk mendirikan perusahaan di Amerika Serikat pada paruh pertama 2022. Pendirian dimaksudkan untuk mengatur bisnis bahan baterai mereka.
Selain itu, langkah Lotte Chemical juga bertujuan mengumpulkan 50 triliun won atau setara Rp 574 triliun dalam penjualan 2030 mendatang. Caranya dengan meningkatkan proporsi bisnis khusus dan ramah lingkungan yang bernilai tambah tinggi.
Lotte Chemical berencana menginvestasikan 4 triliun won atau setara Rp 45,9 triliun khusus sektor bahan baterai pada 2030 demi menghasilkan penjualan Rp 5 triliun won atau setara Rp 57,4 triliun.
Secara khusus, perusahaan berencana merambah pasar AS yang belakangan ini berkembang pesat berkat peningkatan permintaan kendaraan listrik dan perluasan investasi produsen baterai.
Dalam hal ini, Lotte Chemical berencana mendirikan perusahaan di Amerika Serikat dalam paruh pertama 2022. Selain itu, mengingat adanya permintaan dari produsen baterai lokal, pendirian pabrik bahan elektrolit atau foil katoda juga sedang dipertimbangkan.
Selanjutnya, Lotte Chemical juga berencana mempromosikan bisnis terkait baterai generasi berikutnya. Seperti bahan anoda logam lithium dan elektroda cair vanadium.
Divisi bisnis energi hidrogen perusahaan berniat menginvestasikan 6 triliun won atau setara Rp 68,9 triliun pada 2030 demi memproduksi 1,2 juta ton hidrogen bersih per tahun. Harapannya, perusahaan akan mencatat penjualan tahunan 5 triliun won atau setara Rp 57,4 triliun.
Menurut Lotte Chemical, pasar hidrogen diperkirakan mencapai 5,8 juta ton di Korea dan 98 juta ton di pasar global pada 2030. Permintaannya diperkirakan akan mencapai 3,5 juta ton untuk pembangkit listrik berbahan bakar sel dan amonia.
Lotte Chemical juga berencana memasok 600 ribu ton dari 1,2 juta ton khusus pembangkit listrik, 450 ribu ton khusus sel bahan bakar dan turbin gas hidrogen dan 150 ribu ton untuk transportasi.
Lotte Chemical mengambil ancang-ancang memproduksi 600 ribu ton hidrogen bersih untuk pembangkit listrik di luar negeri dan mengubahnya menjadi amonia sebelum membawanya ke Korea.