REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Koperasi dan UKM menyebut pelaku usaha di Indonesia didominasi usaha mikro. Hal ini mendorong pemerintah menambah pelaku UMKM, agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat dan mencapai rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen pada 2024.
Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM Destri Anna Sari mengatakan, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 untuk mempercepat pengembangan wirausaha nasional dengan tujuan mensinergikan dan memperkuat koordinasi program dengan harapan kolaborasi lintas sektor.
“Selain itu, kita juga membutuhkan wirausaha yang produktif khususnya wirausaha dari kalangan generasi muda yang dapat menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (18/6/2022).
Maka itu, Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Danone Indonesia berkolaborasi memberdayakan ekonomi masyarakat melalui dukungan terhadap UMKM. Danone Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kampus Bisnis Umar Usman dan Dompet Dhuafa, meresmikan Damping Center di Gedung Kampus Bisnis Umar Usman, Tangerang Selatan.
“Sehingga program pendampingan yang dilakukan Danone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman diharapkan dapat menumbuh kembangkan wirausaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memperbaiki struktur perekonomian Indonesia,” ucapnya.
VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menambahkan, sejalan dengan perjalanan bisnis perusahaan, tentunya UMKM memiliki peranan bagi Danone Indonesia untuk menyediakan produk nutrisi dan hidrasi bagi masyarakat Indonesia.
“Maka itu, kami menghadirkan Damping Center sebagai bagian dari Program DAMPING yang telah berjalan sejak 2020 sebagai upaya konkrit kami dengan membangun fasilitas secara fisik yang dapat digunakan konsultasi UMKM (coaching clinic), sentra pengembangan pusat inkubasi bisnis, dan sentra edukasi yang dapat dilakukan secara tatap muka dengan para coach khususnya bagi UMKM yang berada di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya,” ucapnya.
Menurutnya terdapat banyak kegiatan yang akan dilaksanakan melalui Damping Center diantaranya konsultasi bisnis, Inkubasi bisnis, pusat pelatihan UMKM, serta akses dan layanan bisnis lainnya. Adanya Damping Center ini bertujuan agar UMKM memiliki ruang untuk belajar, berkolaborasi dan sebagai media tatap muka.
Para pelaku usaha, terlebih yang saat ini berada di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya bisa mengikuti berbagai program yang diadakan di Damping Center tersebut secara offline. Sedangkan peserta di luar wilayah dapat memanfaatkan fasilitas online.
“Melalui program yang kami laksanakan ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Program ini tentunya tidak hanya akan berhenti disini, melainkan akan terus dilakukan seiring dengan cita-cita kami memberikan dampak positif sebanyak mungkin masyarakat baik melalui produk nutrisi dan hidrasi yang kami hadirkan, maupun program-program keberlanjutan lain yang kami lakukan”, ucapnya.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menambahkan, UMKM tidak hanya berbicara tentang produksi suatu barang namun juga tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan baik dan memasarkannya. Dalam membangun UMKM terdapat lima elemen penting yakni pemerintah, sektor usaha, dunia akademik, akademisi maupun masyarakat sendiri dan insan pers yang perlu bekerja sama untuk mendukung UMKM agar bangkit pasca pandemi.
“Sehingga, kami berharap dengan hadirnya Damping Center dan juga Gedung Ekonomi Kreatif yang dimiliki kota Tangerang Selatan menjadi ruang tersendiri untuk bisa terus berkolaborasi. Kami terus mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pihak Danone dan Kampus Umar Usman, sehingga mampu membantu agar warga Tangerang Selatan semakin berdaya dan meningkatkan perekonomiannya,” ucapnya.