Sabtu 18 Jun 2022 23:25 WIB

PKPU Disetujui, Garuda tak Sabar Tambah Operasional Pesawat

Dirut Garuda pastikan pesawat yang tak dioperasikan dapat melayani penumpang kembali

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat diwawancarai Republika, Cengkareng, Tangerang.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat diwawancarai Republika, Cengkareng, Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disetujui kreditur, Garuda Indonesia siap menjalankan rencana bisnis demi meraup untung. Salah satunya, Garuda Indonesia tak sabar untuk menambah pesawat yang dioperasikan.

"Tentu dengan hasil hari ini (persetujuan PKPU) kami sudah memperoleh kesepakatan dan artinya pesawat yang tidak dioperasikan bisa kita segerakan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Kantor Garuda Indonesia Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Dia memastikan, pesawat yang sebelumnya tidak dioperasikan dapat melayani penumpang kembali. Irfan juga memasang target pengoperasian pesawat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan saat ini.

"Kira-kira bisa mendekati total 70 pesawat namun kami butuh waktu membuat pesawat tersebut siap melayani kembali," ujar Irfan.

Irfan menambahkan, Garuda Indonesia juga akan memprioritaskan keuntungan bisnis dengan fokus pada rute penerbangan domestik. Irfan menegaskan, Garuda Indonesia akan melayani rute-rute yang menguntungkan.

"Kami tetap melayani rute internasional umrah, haji, dan akan fokus ke kargo. Untuk rute internasional hanya menerbangan yang menguntungkan saja," ucap Irfan. 

Sebelumnya, Garuda berhasil meraih persetujuan atas proposal perdamaian dengan perolehan suara sejumlah lebih dari 95,07 persen untuk headcount kreditur. Selain itu juga 97,46 persen dari nilai tagihan yang telah diakui dan terverifikasi oleh Tim Pengurus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement