REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan diperkirakan akan absen sekitar 3-6 bulan kedepan. Pramudya Kusumawardana sebagai pasangannya masih belum diputuskan nasib selanjutnya.
Bidang Medis Pelatnas PBSI Dr Grace Joselini Corsela SPKO, kepada media Sabtu (18/6/2022) di Istora Senayan Jakarta menjelaskan, kondisi terkini Yeremia yang kemarin cedera lutut kiri.
"Yeremia sudah dilakukan MRI. Kita sepakat akan lakukam terapi beberapa bulan sekitar 3-6 bulan. Ada tes lebih lanjut prognosis lagi. Sejauh ini opsi utama kita adalah tidak melakukan operasi," ujar dia menjelaskan.
Dr Grace masih merahasiakan rincian cedera yang diderita Yeremia. "Sejauh ini kita sebut cedera lutut, selanjutnya ada diagnosa. Detilnya apa masih rahasia tim medis dan atlet itu sendiri."
Selama terapi 3-6 bulan bisa lebih cepat atau lambat, Yeremia dipastikan tidak akan bermain. "Dia akan absen 3-6 bulan, terapi akan kita kombine antara di pelatnas dan rumah sakit. Akan kita lihat nanti kondisinya lagi berdasarkan kenaikan fase terapi".
"Kalau harus naik meja operasi maka waktu absennya akan lebih lama 9-12 bulan. Tetapi opsi utama kita tetap tidak melakukan operasi."
Selain secara medis, menurut Grace, Yeremia dan juga pasangannya Pramudya akan mendapat pelayanan tim psikologi. "Yeremia dan Pramudya akan ada pendampingan tim psikolog. Untuk menguatkan mentalnya."
Sementara itu kepala bidang pembinaan dan prestasi PP PBSI, Riony Mainaky belum bisa memutuskan mengenai kelanjutan Pramudya selama Yeremia absen 3-6 bulan ke depan.
"Nanti akan kita bahas dengan tim pelatih. Mencari pasangan untuk Pramudya yang sudah level atas itu tidak mudah," kata Riony.