Ahad 19 Jun 2022 12:38 WIB

Bersama Ribuan Muslimat NU, Erick: Jangan Malu-Malu untuk Bangkit

Kementerian BUMN ingin bangkitkan ekonomi rakyat

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN terus berupaya menjadi penyeimbang bagi perekonomian Indonesia. Melalui program ekonomi kerakyatan dan keumatan, lanjut Erick, BUMN ingin membangkitkan potensi ekonomi rakyat dan umat.  Hal ini disampaikan Erick saat saat Silaturahmi Akbar Muslimat NU se-Kota Palembang di Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (19/6/2022).
Foto: istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN terus berupaya menjadi penyeimbang bagi perekonomian Indonesia. Melalui program ekonomi kerakyatan dan keumatan, lanjut Erick, BUMN ingin membangkitkan potensi ekonomi rakyat dan umat. Hal ini disampaikan Erick saat saat Silaturahmi Akbar Muslimat NU se-Kota Palembang di Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (19/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN terus berupaya menjadi penyeimbang bagi perekonomian Indonesia. Melalui program ekonomi kerakyatan dan keumatan, lanjut Erick, BUMN ingin membangkitkan potensi ekonomi rakyat dan umat.

Hal ini disampaikan Erick saat saat Silaturahmi Akbar Muslimat NU se-Kota Palembang di Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (19/6/2022). Erick begitu terkesan dengan acara yang tak hanya dihadiri  ribuan muslimat NU, melainkan sejumlah suster Katolik pun tampak hadir dan ikut menyanyikan lagu "Yalal Wathon".

Baca Juga

"Luar biasa kita saat kita lihat muslimat NU dengan para suster bersama-sama menyanyikan Yalal Wathon yang maknanya begitu dalam bagi kebangsaan kita. Jangan malu-malu untuk bangkit. Sudah terlalu lama bangsa kita dipecah belah. Sumber daya alam dan market diambil bangsa asing untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja mereka. Akhirnya kita terjebak pada kesenjangan ekonomi," ujar Erick.

Erick mengatakan Indonesia seyogianya harus mampu mengoptimalkan SDA dan pasar besar untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Erick tak ingin ekonomi rakyat dan umat serta pendidikan menjadi kelas dua di negerinya sendiri.