REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan evaluasi penyelenggaraan pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung pasca-dua bobotoh meninggal dunia diduga karena berdesak-desakan di pintu stadion. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Jadi memang pasca-kejadian kemarin kami melakukan evaluasi baik situasi yang ada, penyebab terjadinya kericuhan atau adanya korban namun. Memang sampai sekarang masih mencari faktor penyebab kejadian itu lebih dulu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Ahad (19/6/2022).
Setelah melakukan evaluasi, Polda Jabar akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti panitia penyelenggara (panpel) untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Pihaknya saat ini masih akan memeriksa penyebab peristiwa tersebut dan dilanjutkan dengan lainnya.
"Untuk pemeriksaan belum lakukan tindakan masih ke pemeriksaan terjadinya peristiwa tersebut. (Panpel diperiksa) kami lakukan ini secara bertahap kalau penyebab itu sudah kami dapatkan baru kemudian akan lakukan pengembangan yang mungkin bisa membantu terciptanya evaluasi," jelas Ibrahim.
Terkait pertandingan berikutnya tanpa dihadiri penonton, Kabid Humas Polda Jabar mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi. Namun kebijakan tersebut bukan wewenang kepolisian. "Ini nanti kami evaluasi ini tidak menjadi ranahnya kepolisian. Ini ada juga dengan panitia dan beberapa stakholder sehingga bisa dilakukan koordinasi untuk bisa membuat pertimbangan kondisi tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, dua suporter bobotoh Persib Bandung meninggal dunia saat pertandingan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya berlangsung di Stadion GBLA, Jumat (17/6/2022) malam. Suasana di luar stadion sempat memanas karena para suporter memaksa masuk.