Ahad 19 Jun 2022 14:41 WIB

Alasan Islam Bisa Jadi Solusi Problem Spiritual Dunia Modern Menurut Ulama Iran

Islam jadi solusi penawar terhadap beragam problem dunia modern seperti sekularisasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Islam. Islam jadi solusi penawar terhadap beragam problem dunia modern seperti sekularisasi
Ilustrasi Islam. Islam jadi solusi penawar terhadap beragam problem dunia modern seperti sekularisasi

REPUBLIKA.CO.ID, —Kontribusi Islam terhadap dunia modern memang tak lagi terbantahkan. Pentingnya Islam bagi dunia modern, sebagaimana pentingnya agama autentik yang lain, harus dibicarakan di dalam cahaya yang secara ontologis lebih penting dibandingkan dengan lainnya.

Dari sudut pandang ini, menurut Seyyed Hossein Nasr dalam bukunya Living Sufism yang diterjemahkan dalam “Tasawuf Dulu dan Sekarang,” Islam harus ditempatkan di atas, sebagaimana agama-agama lain, karena dia berasal dari hakikat yang benar-benar mutlak dan berisi amanat yang datang dari Langit, sementara dunia ini selalu nisbi.

Baca Juga

Hossein Nasr menjelaskan bahwa Islam merupakan imbaun langsung dari Allah kepada manusia, mengajaknya berhenti mengembara dalam labirin kenisbian dan kembali kepada Yang Mutlak dan Esa. Islam membujuk manusia agar berpaling kepada yang paling langgeng dan tetap di dalam diri manusia.

Menurut penulis, Islam telah menyembuhkan salah satu penyakit modern, yakni sekularisasi yang melampui batas, suatu proses yang tak lain merupakan penjauhan benda-benda dari makna spiritualnya. Terhadap penyakit sekularisasi ini, Islam kemudian menyajikan suatu pandangan hidup yang benar-benar suci.

Dalam bukunya ini, Hossein Nasr juga banyak mengkritik dunia Barat dan dunia modern. Menurut dia, kenyataan bahwa Islam memiliki kekuatan penyesuai diri sampai pada tingkatan yang lebih tinggi tidaklah lantas berarti bahwa orang Islam harus berkompromi dengan dunia modern dan semua kekeliruan yang meliputinya. Justru, menurut dia, dunialah yang harus didorong supaya menyesuaikan diri dengan kebenaran ini dan bukan sebaliknya.

Menurut Hossein Nasr, Islam memiliki semua hal yang diperlukan bagi realisasi keruhanian dalam arti yang luhur, dan tasawuf adalah kendaraan pilihan untuk rujuan ini. Karena tasawuf merupakan dimensi esoterik dan dimensi dalam diri Islam, maka dia tidak dapat dipraktikkan terpisah dari Islam.

Siapa Seyyed Hossein Nasr

Dia adalah salah seorang di antara ilmuwan muslim yang memiliki keahlian dalam pengkajian Islam.

Seyyed Hossein Nasr lahir di Teheran, Iran pada 1933. Pemikirannya berhubungan dengan silang pengetahuan dalam peradaban modern di dunia Barat dan dunia Timur. Sekitar 70-an, dia pun telah menjadi guru besar di tiga benua, yaitu Asia, Eropa, dan Amerika.

Seyyen Hossein Nasr adalah guru besar di berbagai universitas di dunia Barat. Dia adalah profesor emeritus studi Iran di Universitas George Washington, dan seorang filsuf Musim. Dia juga juga sempat emperoleh pendidikan Barat modern di Institut Teknologi Massachussets dan Universitas Harvard.

Salah satu karya Seyyed Hossein Nasr yang tersebar di Indonesia berjudul Living Sufism. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi dengan buku “Tasawuf Dulu dan Sekarang”. Buku terbitan IRCiSoD ini ditejemahkan oleh Abdul Hadi.   

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement