REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Mantan gerilyawan Gustavo Petro memenangkan pemilihan presiden. Bekas pemberontak itu menjanjikan perubahan ekonomi sosial. Kemenangannya pada Ahad (19/6/2022) waktu setempat, menjadi Petro sebagai presiden dari sayap kiri pertama Kolombia.
Petro meraih 50,4 persen suara, sedikit lebih banyak dari lawannya, pengusaha Rodolfo Hernandez yang mendapatkan 47,3 persen suara.
"Mulai hari ini Kolombia berubah, perubahan nyata yang memandu kami ke satu tujuan: politik cinta, saling memahami, dan dialog," kata Petro dalam pidato kemenangannya di Bogota, seperti dikutip Aljazirah.
Kemenangan Petro yang juga seorang mantan senator dan wali kota Bogota ini menandai perubahan drastis perpolitikan presiden negara yang lama memarginalkan sayap kiri karena asosiasinya dengan konflik bersenjata. Petro sendiri pernah menjadi pemberontak.