Senin 20 Jun 2022 15:42 WIB

Jurnalis Rusia Jual Hadiah Nobel untuk Anak-Anak Ukraina

Tawaran tertinggi lelang medali nobel perdamaian ini adalah 550.000 dolar AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Medali nobel. Jurnalis Rusia Dmitry Muratov melelang medali Hadiah Nobel Perdamaiannya.
Foto: AP/Niklas Halle'n/AFP Pool
Medali nobel. Jurnalis Rusia Dmitry Muratov melelang medali Hadiah Nobel Perdamaiannya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Berapa harga dari perdamaian? Pertanyaan itu sebagian bisa dijawab ketika jurnalis Rusia Dmitry Muratov melelang medali Hadiah Nobel Perdamaiannya.

Hasil penjualan tersebut akan langsung disalurkan ke UNICEF dalam upaya membantu anak-anak yang terlantar akibat perang di Ukraina. Sosok yang dianugerahi medali emas pada Oktober 2021 ini membantu mendirikan surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta dan menjadi pemimpin redaksi publikasi tersebut.

Baca Juga

Hanya saja media itu ditutup pada Maret di tengah tindakan keras Istana Kremlin terhadap jurnalis dan perbedaan pendapat publik setelah invasi Rusia ke Ukraina. Usai penutupan ini, Muratov memiliki ide untuk melelang hadiah nobel yang diterimanya.

Muratov menyumbangkan hadiah uang tunai 500.000 dolar AS untuk amal. Ide dari donasi tersebut adalah untuk memberi anak-anak pengungsi kesempatan untuk masa depan. Dia sangat prihatin dengan anak-anak yang menjadi yatim piatu karena konflik di Ukraina.

"Kami ingin mengembalikan masa depan mereka,” katanya.

Muratov menambahkan, sanksi internasional penting yang dikenakan terhadap Rusia tidak mencegah bantuan kemanusiaan, seperti obat-obatan untuk penyakit langka dan transplantasi sumsum tulang. "Ini harus menjadi awal dari flash mob sebagai contoh untuk diikuti sehingga orang melelang barang berharga mereka untuk membantu Ukraina," kata Muratov dalam sebuah video yang dirilis oleh Heritage Auctions yang menangani penjualan tetapi tidak mengambil bagian dari hasil.

Muratov berbagi Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu dengan jurnalis Maria Ressa dari Filipina. Kedua jurnalis yang masing-masing menerima medalinya sendiri ini mendapat kehormatan atas perjuangan untuk mempertahankan kebebasan berbicara di negara mereka masing-masing, meskipun diserang oleh pelecehan, pemerintah, bahkan ancaman pembunuhan.

Jurnalis itu mulai meninggalkan Rusia ke Eropa Barat pada Kamis (16/6/2022), untuk memulai perjalanannya ke New York City, tempat penawaran langsung akan dimulai Senin (20/6/2022) sore. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement