REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung sekira 1,5 tahun lagi. Lazim jika seluruh partai terus memanaskan mesinnya untuk menghadapi kontestasi, termasuk PKS.
Salah satu keriuhan yang terjadi adalah terkait nama yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) di 2024. Tak heran jika sosok-sosok yang memiliki elektabilitas kerap dikaitkan dengan partai politik tertentu, yang tujuannya adalah untuk memanfaatkan efek ekor jas atau coattail effect.
"Selain itu, partai juga berlomba mengusung calon presiden potensial yang diharapkan mampu memberikan efek ekor jas, cocktail effect. Bagi pengusung capres kondisi ini, kondisi saat ini seluruh parpol sedang melakukan penjajakan dan manuver," ujar Aboe dalam pidatonya di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PKS, Senin (20/6/2022).
Pilpres 2024 menjadi salah satu tema yang akan dibahas dalam Rapimnas PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Khususnya, dalam menyusun strategi pemenangan di kontestasi nasional yang dihelat pada 14 Februari 2024.
"Ya melalui rapimnas ini diharapkan akan ada evaluasi atas berbagai program yang telah kita laksanakan, untuk kemudian disusun rekomendasi perbaikan agenda bersama pemenangan Pileg dan Pilpres 2024," ujar Aboe.
Rapimnas juga merupakan forum konsolidasi pimpinan partai PKS dari tingkat pusat hingga tingkat wilayah. Forum tersebut juga merupakan ajang kick off struktur pemenangan PKS untuk Pemilu 2024.
"Upaya penyatuan langkah dan strategi pemenang Pileg dan Pilpres 2024, kita harus memanfaatkan ya sisa waktu kita tinggal 601 hari, ya jadi perhatikan dengan baik. Tandanya perlu ada kesatuan langkah dalam kemenangan," ujar anggota Komisi III DPR itu.