Senin 20 Jun 2022 17:00 WIB

Zelenskyy Prediksi Rusia Bakal Intensif Menyerang Saat KTT UE Digelar

Zelenskiyy memperkirakan eskalasi serangan Rusia pekan ini saat KTT Uni Eropa digelar

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy memperkirakan eskalasi serangan Rusia pada pekan ini.
Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy memperkirakan eskalasi serangan Rusia pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy memperkirakan eskalasi serangan Rusia pada pekan ini. Para pemimpin Uni Eropa (UE) mulai mempertimbangkan dukungannya terhadap keanggotaan Kiev yang akan dibicarakan melalui KTT UE pada Kamis dan Jumat mendatang.

"Jelas, pekan ini kita akan mengantisipasi Rusia mengintensifikasi kegiatan permusuhannya," kata Zelenskiyy dalam pidato video Ahad (19/6/2022) malam. "Kami sedang mempersiapkan. Kami siap," imbuhnya.

Ukraina mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE empat hari setelah pasukan Rusia melintasi perbatasannya pada Februari. Eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, pada Jumat merekomendasikan agar Ukraina menerima status kandidat.

Para pemimpin serikat 27 negara akan mempertimbangkan pertanyaan itu pada pertemuan puncak (KTT) UE yang akan digelar pada Kamis dan Jumat. Pertemuan itu diharapkan untuk mendukung aplikasi Ukraina meskipun ada keraguan dari beberapa negara anggota. Prosesnya memang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.

Kendati demikian, rangkulan Uni Eropa atas Ukraina dinilai akan sangat mengganggu salah satu tujuan yang dinyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika dia memerintahkan pasukannya ke Ukraina: untuk menjauhkan tetangga selatan Moskow itu dari pengaruh Barat.

Putin pada Jumat mengatakan Rusia "tidak menentang" keanggotaan UE bagi Ukraina. Namun juru bicara Kremlin mengatakan Rusia mengikuti dengan cermat tawaran Kiev terutama mengingat peningkatan kerja sama pertahanan di antara anggota UE.

Sementara itu di medan perang, pasukan Rusia berusaha untuk mengambil kendali penuh atas wilayah Donbas timur, yang sebagian sudah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sebelum invasi 24 Februari. Target utama serangan timur Rusia adalah kota industri Sievierodonetsk.

Pada Ahad, Rusia mengatakan bahwa mereka telah merebut desa Metyolkine. Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa banyak pejuang Ukraina telah menyerah di sana. Militer Ukraina mengatakan Rusia memiliki keberhasilan parsial di daerah itu.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa serangan Rusia di Toshkivka, 35 km selatan Sievierodonetsk, juga memiliki tingkat keberhasilan. TASS, mengutip seorang ajudan menteri dalam negeri Republik Rakyat Luhansk, melaporkan Toshkivka telah dibebaskan.

Wali kota Sievierodonetsk, Olekander Struk mengatakan pasukan Rusia menguasai sekitar dua pertiga kota, termasuk sebagian besar wilayah pemukiman, dan terus melemparkan pasukan ke Ukraina dalam upaya untuk mengambil alih sepenuhnya. "Saya berharap kota ini akan bertahan dan, begitu memiliki keunggulan dalam kekuatan senjata, kami akan dapat membebaskannya tanpa meninggalkannya terlebih dahulu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement