Senin 20 Jun 2022 17:05 WIB

Bank Sampah Pancoran Manfaatkan Aplikasi untuk Permudah Transaksi

Aplikasi mempermudah mencatat transaksi penjualan lebih detail.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas menimbang sampah di bank sampah (ilustrasi). Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri RT 07/RW 04 Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan, memanfaatkan aplikasi digital untuk memudahkan transaksi penjualan bank sampah.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Petugas menimbang sampah di bank sampah (ilustrasi). Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri RT 07/RW 04 Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan, memanfaatkan aplikasi digital untuk memudahkan transaksi penjualan bank sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri RT 07/RW 04 Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan, memanfaatkan aplikasi digital untuk memudahkan transaksi penjualan bank sampah.

Ketua Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri Trisa Gita Vianty mengatakan, aplikasi ini dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi dari nasabah secara langsung. "Sistem awal pencatatan masih manual, perhitungan secara manual, yang dicatat semua dilakukan setiap sepekan sekali. Karena sudah mulai banyaknya anggota kami, hampir 95 persen warga di lingkungan kami sudah menjadi nasabah, di situlah kami mulai membentuk aplikasi, yang sifatnya untuk memudahkan pencatatan secara riil" kata Gita, Jakarta.

Baca Juga

Gita menambahkan kalau aplikasi yang sudah dirilis sejak Januari 2022 ini, bisa mempermudah mencatat transaksi penjualan lebih detail dan juga terperinci. Transaksi akan otomatis dicetak dalam bentuk struk lengkap dengan nominal harga sampah hingga akumulasi nilai yang ditabung nasabah.

Jika nasabah memilih untuk tidak menabung transaksi setelah transaksi, maka mereka bisa mengambil uang kapan saja. "Transaksi ini membuat warga bisa menilai sampah menjadi berharga sehingga bisa sadar untuk memilih sampah yang bisa diubah menjadi rupiah," kata Gita.

Sementara itu, Lurah Pancoran Isno Usnodo mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung inovasi bank sampah ini. Isno menyebut, Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri dapat menjadi proyek pilot untuk wilayah lain dalam manajemen sampah secara digital.

Isno mengatakan kalau bank sampah tidak butuh lahan besar dan tidak menumpuk di satu lokasi sehingga warga mudah untuk memilah sampah di rumah. "Total sampah yang terkumpul di sini mencapai 250 sampai 600 kilogram dalam seminggu. Sampah yang dikumpulkan sampah anorganik. Di sini juga bank sampah bersifat mobile, jadi tidak menumpuk di satu lokasi, tidak butuh lahan besar, sehingga warga dapat memilah sampah di rumah masing-masing," kata Isno.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement